Senin malam, 21 September 2015, menjelang pukul 00.00 Wib, saya menerima pesan via layanan Whatsapp. Pengirim pesan, Masinton Pasaribu. Dia, adalah anggota Komisi III dari faksi banteng moncong putih atau PDIP. Masinton juga adalah salah satu inisiator digulirkannya Panitia Kerja Pelindo II. Panitia Kerja atau Panja Pelindo II sendiri digulirkan pasca dicopotnya Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso. Jenderal Buwas sendiri, demikian panggilan mantan Kabareskrim tersebut, sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Sedangkan Kabareskrim saat ini dijabat oleh Komisaris Jenderal Anang Iskandar, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BNN, posisi yang kini di isi Jenderal Buwas.
Banyak yang mengaitkan digesernya Jenderal Buwas, karena perwira bintang tiga polisi itu berani menggeledah kantor PT Pelindo II. Penggeledahan di kantor PT Pelindo II oleh para penyidik Bareskrim membuat Direktur PT Pelindo II, RJ Lino marah besar. Lino sampai 'mengancam' Presiden Jokowi, akan mundur bila Bareskrim ngotot mengusut kasus pengadaan mobile crane di Pelindo. Ancaman Lino disampaikan via telepon kepada Menteri Bappenas, Sofyan Djalil, yang memang dikenal dekat dengannya.
Kemudian parlemen pun bereaksi. Maka kemudian digulirkanlah Panja Pelindo II, yang awalnya diinisiasi oleh Fraksi PDIP. Tapi kemudian fraksi-fraksi lain menyokongnya. Masinton adalah salah satu anggota fraksi banteng yang paling lantang menyuarakan perlunya Panja Pelindo II. Kata Masinton, Panja Pelindo II diperlukan untuk membongkar praktek kotor di perusahaan pengelola pelabuhan tersebut.
Dan, Senin malam menjelang pukul 00:00 Wib, pesan 'panas' dari Masinton datang via layanan Whatsapp. Dalam pesannya yang dikirimkan lewat Whastapp tersebut, Masinton menyebut-nyebut soal dokumen yang berisi dugaan gratifikasi RJ Lino kepada Menteri BUMN. Hanya tak disebutkan Menteri BUMN sekarang, apa menteri di era SBY. Yang pasti, dalam pesannya, Masinton menegaskan, ia akan laporkan dokumen itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wah makin panas dan ramai saja nih..
" Guna menindaklanjuti informasi dan dokumen yang saya terima dari masyarakat. Perihal, "Dugaan Gratifikasi dari Dirut Pelindo II kepada Menteri BUMN". Saya akan meneruskan informasi dan menyampaikan dokumen tersebut ke KPK untuk mengklarifikasi keabsahannya," demikian bunyi pesan dari Masinton yang saya terima via Whatsapp.
Dalam pesannya juga, Masinton mengatakan, ia akan datang ke Rasuna Said, markas KPK pada hari Selasa, 22 September 2015, Jam 10.15 Wib.
" Terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya menyuarakan kebenaran sejati,"tulis Masinton dalam pesannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H