Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Kisah Menteri yang Rendah Hati

Diperbarui: 5 September 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beruntungnya jadi wartawan, selalu saja dapat cerita menarik dari narasumber. Salah satu cerita yang menarik menurut saya adalah kisah persahabatan Menteri Sekretaris Negera (Mensesneg), Pak Pratikno dengan Pak Dodi Riatmadji.

Awalnya saya tak tahu, jika Pak Dodi dengan Pak Pratino itu bersahabat, bahkan bisa dibilang sangat dekat. Cerita tentang kedekatan Pak Pratikno dengan Pak Dodi itu saya dapatkan tak sengaja, ketika bersama-sama menikmati sarapan pagi di sebuah hotel di Kota Medan. Saat itu, saya sedang meliput kegiatan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo yang berkunjung ke Kabupaten Humbang Hasundutan.

Awalnya, hanya pembicaraan ngalor ngidul. Lalu, bertanya tentang ratusan Peraturan Daerah yang dikembalikan oleh Kementerian Dalam Negeri, karena banyak yang bermasalah. Setelah itu, saya iseng bertanya. " Pak, bapak kan juga lulusan UGM (Universitas Gadjah Mada). Kenal dong dengan Pak Pratikno?" tanya saya.

Pak Dodi pun sedikit kaget mendengar pertanyaan saya. " Wah bukan kenal lagi mas, saya bersahabat dengan beliau," katanya.

Ia pun kemudian bercerita, bahwa Pak Pratikno adalah adik kelasnya di UGM. Sebagai adik kelas, kata Pak Dodi, Pak Pratikno sangat menghormatinya. Bahkan, ketika Pak Pratikno jadi Rektor UGM, tak pernah memperlihatkan sikap angkuh atau sombong.

Pun ketika Pak Pratikno, ditarik ke Jakarta, karena dapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sekretaris Negara. Katanya, sesaat Pak Pratikno jadi Mensesneg, ia berkomunikasi via telepon. " Ya beliau melalui telepon bicara katanya, Mas Dodi mohon doanya, saya dapat amanah dari bapak Presiden untuk Mensesneg dan beliau minta doanya agar bisa memegang amanah itu," kata dia.

Dan, saya pun penasaran siapa yang duluan menelpon. Ternyata, Pak Pratikno yang duluan mengontak Pak Dodi. Bahkan, sampai sekarang Pak Praktikno masih sering mengontaknya untuk sekedar menanya kabar atau berdiskusi. Persahabatan yang patut dicontoh. Pak Pratikno, tak arogan atau jadi angkuh hanya karena telah jadi pejabat negara. Dia, masih menaruh hormat kepada 'kakak kelasnya', Pak Dodi, yang dari sisi level jabatan, mungkin jauh dibawahnya. Dan, memang sikap seperti itu yang mesti diperlihatkan, tak sombong hanya karena sedang di atas panggung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline