Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Kisah Anas yang Makin Memanas

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anas Urbaningrum mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua KPK, Abraham Samad berang dan menyatakan, bila Anas tetap mangkir, penyidik komisi bakal panggil paksa. Lalu dilengkapi oleh pernyataan juru bicara KPK, Johan Budi, Jumat nanti, Anas kembali diperiksa. Bila mangkir juga, terpaksa mantan orang nomor satu di Partai Demokrat itu akan dipanggil paksa.


Sebelumnya, juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Makmun Murod, melemparkan kabar panas, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjadjanto bertandang ke Cikeas. Kata Makmun, ia mendapat informasi, sehari sebelum Anas akan diperiksa, Bambang ditemani Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, datang ke Cikeas, tepatnya ke kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang Ketua Umum Partai Demokrat.


Tak pelak, kabar yang dilontarkan Makmun, menjadi bola panas. Bambang sendiri, seperti dimuat media-media online, membantah telah bertandang ke Cikeas. Denny sang wakil menteri pun ikut membantah. Kisah Anas pun menjadi kian panas.


Publik pun disodorkan sebuah kisah pecahnya dua kawan sekondan, Anas dan SBY. Anas yang dulu oleh pengamat, ibarat 'anak emas' SBY, kini telah menjadi seteru. Adalah kasus Hambalang, yang menghulubalangkan kongsi Anas dan Cikeas.


Anas pun, usai lengser dari kursi ketua umum Demokrat, rajin 'menyerang' partai yang pernah dipimpinnya. Terutama menohok pucuk partai, yakni SBY. Dalam soal elpiji misalnya, Anas menyindir kisruh kenaikan harga gas itu, tak lebih sebagai politik pencitraan Demokrat menjelang pemilu. Kesimpulan Anas, harga naik, setelah itu diturunkan, adalah lagu lama untuk mendongkrak elektabilitas.


Sampai dimana ujung dari kisah panas Anas? Baiknya kita tunggu sampai Jumat nanti. Apakah itu akan jadi Jumat 'keramat' bagi Anas? Lalu, apa lagi 'amunisi' yang bakal dimuntahkan mantan Ketua Umum PB HMI itu? Terus terang saya penasaran...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline