Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Pesta Kampung Besar, Akankah Melahirkan Tokoh Besar?

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jakarta, sebuah kampung besar. Sebuah kota, yang penuh dengan kerumunan apartemen. Dan dikepung mall dan hotel-hotel. Terasa sesak dan pengap.

Jakarta memang megah. Gedung-gedung seperti berebutan mencakar langit kota. Jalan layang berbelit di sekujur tubuhnya. Kerlip lampu berpendar sepanjang malam, dan Jakarta memang kota yang seakan tak pernah terpejam.

Ke Jakarta, berduyun orang datang. Mengisi setiap pojokannya. Tak peduli mesti berhimpit dan berjubel di gang sempit yang kumuh dan becek. Atau umpel-umpelan di sepanjang bantaran sungai. Di Jakarta mimpi digantang, cita-cita dipancang. Ada yang kalah tapi tetap coba bertahan. Ada yang menang sembari menggilas.

Dan Jakarta, kota besar itu, kini menanggung masalah. Kendaraan menyesaki jalanan. Asap knalpot meracuni udaranya. Hujan datang banjir berkalang. Kemarau tiba debu menyekap.

Gedung-gedung tinggi itu memang megah, tapi terasa pongah. Mall-mall memang ramai, namun mengasingkan. Jakarta tak terasa lagi sebagai kota yang bisa dirasakan dengan akrab.

Sebentar lagi Jakarta akan menghelat pesta politik. Gubernur baru akan dipilih. Diperkirakan ada enam pasangan calon : Hendardji Soepandji- Ahmad Riza Patria, Faisal Basri-Biem Benyamin, Alex Noerdin-Nono Sampono, Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini, dan Joko Widodo (Jokowi)- Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Dua pasangan maju lewat jalur independen. Sisanya via partai. Dan mereka sudah melempar janji politiknya sanggup memberesi masalah Jakarta, mulai dari macet, banjir hingga lapangan kerja. Bahkan ada yang berkoar sanggup memecah macet dalam tiga tahun. Pendek kata, mereka adalah ahlinya Jakarta. Benarkah?

Saya, warga Jakarta, tentu berharap janji itu tak sekedar slogan. Atau omong besar yang cepat menguap ketika sudah berkantor di balai kota. Karena hingga kini, macet kian menggila. Banjir tetap rajin menyambangi. Semoga pesta di kampung besar Jakarta, melahirkan orang besar, minimal seperti mendiang Ali Sadikin. Semoga...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline