Pembahasan RUU Pemilu masih alot. Pembahasan di Panja, tak
menghasilkan kata sepakat, terutama menyangkut beberapa poin krusial yang ada dalam RUU itu. Beberapa petinggi partai koalisi pendukung pemerintah pun sudah mulai bersuara, agar polemik RUU Pemilu di bawa ke forum Setgab. Dan di putuskan disana.
Selasa malam (28/2), saya sempat mencegat Saan Mustofa,Wasekjen
Partai Demokrat, usai menerima Charta Politika Award, dan menanyakan tentang RUU Pemilu yang tak kunjung rampung. Saan, ketika itu mengakui bila pembahasan RUU Pemilu alot dan menguras energi. Tadinya, ia mengira empat point krusial bisa selesai dibahas di tingkat Panja. Tapi kenyataannya tak ada kata putus diantara masing-masing fraksi.
" Ternyata di Panja enggak selesai, dan akan dibahas Pansus," kata Saan.
Apakah Setgab akan dilibatkan, bila terus buntu? Saan menjawab, Setgab adalah the last way.
Bila pansus gagal, tak ada jalan lain selain itu dibawa ke forum Setgab. Namun ia berharap pansus masih bisa menyelesaikan perbedaan dan mencapai titik temu. Tapi mengingat target makin mepet, maka solusi lewat Setgab sudah di rancang.
" Bila di Pansus buntu juga ya terpaksa di bawa ke Setgab," ujarnya.
Jadi tidaknya Setgab 'mengambil alih', kata Saan, tergantung perkembangan pembahasan di Pansus. Bila Pansus buntu, maka Setgab terpaksa mengambil alih.
"Pansus selesaikan dulu tugasnya. Bila tak selesai kita cari cara lain
itu," kata dia.
Setgab memang sudah ancang ancang, sebab Maret 2012, RUU Pemilu harus sudah selesai. Namun bila tak selesai, ketua umum, akan turun gunung dan membahasnya di forum Setgab.
" Maret memang harus selesai. Tapi, Setgab tak memberi tenggat. Tapi bila tak selesai baru di Setgab,"ujarnya.
Sekjen PPP, Romahurmuzy, bahkan menginginkan, agar Setgab segera turun tangan. Ia makin khawatir pembahasan RUU Pemilu tak ada titik temu. Hingga berdampak pada molornya target.
" Tak bisa ini di diamkan berlarut-larut. Para ketua umum harus turun tangan," ujar Romahurmuzy.