Selasa malam, 25 Maret 2014, sekitar pukul 20.45 WIB, seorang lelaki kerempeng tergopoh datang ke kediaman mendiang KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan. Lelaki kerempeng itu, bukan orang biasa. Wajahnya, banyak menghias kolom koran, dan layar kaca. Dia, adalah Joko Widodo, Gubernur Jakarta, yang kini sudah ditasbihkan sebagai capres oleh PDI-P, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Malam itu, Jokowi datang bertandang ke rumah mantan Presiden RI keempat itu, berdalih hanya sekedar silahturahmi saja. Namun, sulit memang bila acara sowan Jokowi ke rumah Gus Dur, tak terkait dengan pencapresannya. Jokowi datang tak ditemani elit PDI-P, hanya tampak Teten Masduki, penggiat anti korupsi yang datang menyambut mantan Wali Kota saat tiba di halaman rumah Gus Dur.
Jokowi sendiri pada wartawan yang sudah menunggunya di sana, berkilah kedatangannya hanya untuk silahturahmi dengan keluarga Gus Dur, terutama menemui istri sang kyai, Sinta Nuriyah. Setelah masuk rumah, pintu ditutup. Entah, apa yang dibicarakan antara Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
Alissa Wahid, salah seorang putri kandung Gus Dur, di akun twitternya @AlissaWahid, mengatakan Jokowi datang ke kediaman ayahnya, untuk silahturahmi. Alissa juga di akun twitternya, bicara tentang kopiah yang dipakai Jokowi, saat bertandang ke Ciganjur, Selasa malam kemarin.
" Ini skr pak Jokowi sedang silaturrahmi di rumah Ciganjur. Di ultah @WahidInst, Ibu menyerahkan kopiah #GusDur padanya," tulis Alissa, di akun twitternya, Selasa, jelang tengah malam.
Ya, Sinta Nuriyah, saat hari milad Wahid Institute, lembaga kajian yang didirikan Yenny Wahid, putrinya, sempat menyerahkan kopiah yang dulu dipakai mendiang suaminya. Selasa malam kemarin, saat sowan ke Ciganjur, Jokowi datang berpakain kemeja putih dan berkopiah hitam.
" Sepanjang saya tahu, pak Jokowi juga bersilaturrahmi ke mana2, & tdk pernah jualan nama #GusDur. Semoga tetap demikian," cuit Alissa lagi di akun twitternya @AlissaWahid.
Di akun twitternya, Alissa juga menjelaskan, bahwa kopiah Gus Dur yang diserahkan langsung oleh keluarga almarhum mantan Presiden RI keempat itu, hanya diberikan kepada Jokowi. Keterangan Alissa, menjawab tweetan yang dikirimkan pemilik akun @jenDarain, yang menanyakan tentang kopiah Gus Dur yang diberikan ke Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali.
"He3x, kopiah utk pak jokowi itu dr keluarga #GusDur. Kalau utk pak SDA mah dari panitia acara PPP aja," kata Alissa di akun twitternya.
Alissa juga menegaskan, keluarga Gus Dur, tak pernah mengarahkan kepada pengikut Gus Dur atau yang biasa dikenal dengan Gusdurian, untuk memilih capres tertentu. Pendukung Gus Dur, dipersilahkan pilih dan pilah capres pilihannya, sesuai hati nurani.
"Utk para @gusdurians kultural, monggo memilih caleg & capres sesuai nurani masing2. Kita jaga gerakan kita tetap netral," cuit Alissa lewat akun @AlissaWahid.
Soal kopiah Gus Dur dikepala Jokowi, juga dicuitkan Teten Masduki, aktivis penggiat anti korupsi yang menemani Gubernur Jakarta itu, saat bertandang ke kediaman Gus Dur, Selasa kemarin.
Lewat akun twitternya @tmasduki, mantan Sekjen Transparency International (TII), itu mengunggah sebuah foto. Dalam foto itu nampak Jokowi duduk berhadapan langsung dengan Sinta Nuriyah yang duduk di kursi roda. Dalam foto, istri mendiang Gus Dur, seperti sedang memberi wejangan kepada Jokowi. Terlihat Jokowi yang berkopiah, serius menyimaknya.
Teten sendiri di foto yang diunggahnya, tampak ikut menemani. Ia duduk di seberang kiri Sinta Nuriyah, berdampingan dengan Yenny Wahid, putri pertama Gus Dur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H