Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Quick Count Bikin Kecut Pak Wir dan Pak Tanoe

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pesta telah digelar. Rakyat telah meninggalkan bilik-bilik suara. Pemungutan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pun, telah dilakukan sejak pukul 13.30 WIB. Setelah itu, publik disuguhi hasil hitung cepat atau biasa dikenal dengan sebutan quick count. Lewat layar kaca, media online, juga radio, hasi hitung cepat dikabarkan.

Di republik Twitter, hasil hitung cepat juga banyak dicuitkan. Ada partai yang senang. Tapi ada pula partai yang muram. Yang senang, tentu mereka yang bernaung di partai yang raihan suaranya paling unggul. Sementara yang berduka dan muram, adalah mereka yang sudah habis-habisan berjuang, bahkan dengan tebaran iklan, spanduk dan baliho dimana-mana, tapi hasil raupan suaranya melempem, tak sesuai ekspetasi.
Caleg Banteng, tentu adalah yang paling sumringah. Partai yang jadi perahu pencalonannya, bertengger di posisi pertama perolehan suara versi hitung cepat lembaga survei. Dalam hitung cepat Indikator Politik Indonesia (IPI), misalnya PDI-P, mendapat raihan suara sebanyak 18,88 persen. Disusul Golkar dengan perolehan suara sebesar 14,66 persen. Berikutnya adalah Gerindra yang mendulang 12,23 persen.
Demokrat, pemenang pemilu 2009, sepertinya menjadi partai dengan hasil perolehan suara yang suram. Perolehan suara Demokrat, melorot tajam dari 20 persenan pada pemilu 2009, menjadi hanya 9,9 persen saja pada pemilu 2014. Itu menurut hasil hitung cepat lembaganya Mas Burhanuddin Muhtadi, IPI. 
Nah, partai yang cerah sumringah, adalah PKB, partai yang dikomandani Mas Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dalam hitung cepat IPI, PKB mendapatkan 8,89 persen suara. Di bawah PKB, ada PAN yang meraup 7,34 persen. Disusul PKS dengan 6,93 persen, lalu NasDem dengan 6,91 persen. Berikutnya PPP, yang mendulang 6,41 persen. Hanura, ada urutan 10, dengan raihan 5,36 persen suara. PBB, partainya Pak Yusril Ihza Mahendra, hanya mendapat 1,54 persen. Dan urutan buncit, PKPI yang hanya mendapat 0,94 persen suara.
Bagi partai Hanura, hasil hitung cepat ini mungkin bukan hasil yang menggembirakan. Boleh jadi, setelah melihat hasil hitung cepat, wajah Pak Wiranto atau Pak Wir, Ketua Umum Hanura, langsung muram. Senyumnya mungkin juga ikut sirna. Hasil 5,36 persen, jauh panggang dari syarat presidential treshold yang besarnya 20 persen suara sah nasional atau 25 raihan kursi DPR.
Tidak hanya Pak Wir mungkin yang wajahnya muram. Raut Pak Hary Tanoesoedibjo, pasangan Pak Wir, yang kemudian populer dengan sebutan Win-HT, mungkin ikut keruh. Bagaimana tidak, sejak dideklarasikan sebagai duet capres dan cawapres yang bakal diusung Hanura, mereka langsung tancap gas, menebar pesona lewat iklan, kuis dan reality show. Di stasiun televisi yang dimiliki Pak Tanoe, yakni RCTI, Global TV, dan MNC TV, iklan Win-HT wara wiri saban hari, dari pagi hingga pagi lagi. Tapi ada daya, hasil quick count hanya bikin kecut Pak Wir dan Pak Tanoe. Sebab bisa jadi, duet Win-HT, hanya real di layar kaca, tapi tidak dalam kenyataan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline