Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adib Mawardi

TERVERIFIKASI

Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Peran Puasa Dalam Merawat Jiwa Kejujuran Seorang Hamba

Diperbarui: 25 Maret 2024   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Benjamin Voros (Unsplash)

Pada suatu ketika, Baginda Nabi Muhammad SAW pernah berpesan kepada para sahabat beliau:

"Bersikap jujurlah kalian, karena sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing pada surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah perilaku dusta. Karena dusta itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan pada neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." (HR. Bukari, Muslim, Tirmidzi dan Ahmad ibn Hanbal).

Berdasarkan penjelasan hadits tersebut kiranya kita dapat memahami tentang pentingnya sikap memilihara kejujuran dalam keseharian kita, dimana penerapannya dapat dimulai dari lingkungan terdekat kita, yakni diri kita sendiri dan keluarga kita, hingga pada lingkungan yang lebih luas, yakni masyarakat di sekitar kita.

Untuk memelihara kejujuran pada setiap kesempatannya tentu kita tidak akan bebas begitu saja dari halangan. Sebab dalam memelihara kejujuran itu kita mungkin akan berhadapan dengan rintangan yang berasal dari orang terdekat kita maupun yang berasal dari sistem di mana kita tinggal, dimana mereka menghendaki kita untuk berlaku sebaliknya.

Akan tetapi, sesulit apapun keadaan dalam memelihara kejujuran tetaplah ia harus diperjuangkan dengan sekuat dan semampu kita.

Bahkan jika kita telah merasa putus asa untuk memelihara kejujuran itu karena begitu beratnya untuk mewujudkan hal itu di lingkungan kita, maka kita dapat memulainya dari hal-hal yang terkecil.

Semisal pada saat kita berbelanja, saat bercengkerama dengan kerabat atau sahabat kita, kita mulai menumbuhkan kejujuran itu.

Dengan demikian secara tidak sadar kemungkinan upaya memelihara kejujuran ini kelak akan berkembang dengan sendirinya dalam spektrum yang lebih luas sebab adanya keinginan pada diri kita maupun komunitas di sekeliling kita untuk terus menjaga kejujuran.

Berkait dengan upaya menjaga kejujuran ini kita sepatutnya juga tidak henti-hentinya bersyukur kepada Allah yang telah membimbing kita sehingga dapat terus berlatih untuk menjaga kejujuran.

Salah satu bentuk upaya dari Allah untuk menumbuhkan komunitas yang jujur di lingkungan kita adalah dengan cara mewajibkan kita yakni para hamba-Nya yang beriman untuk melaksanakan puasa Ramadhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline