Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adib Mawardi

TERVERIFIKASI

Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Syair-syair Jalanan

Diperbarui: 31 Maret 2023   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Jake Blucker via Unsplash

Jika aku boleh menitip
Bolehkah kiranya aku menitip pesan
Pada derap-derap langkah yang mengarungi jalanan
Pada setiap isyarat mata yang hendak menyuarakan pesan
Pada setiap lisan yang memilih terdiam
Pada setiap dinding hati yang dilapisi kerak-kerak kusam

Masihkah kita bisa mendapati sosok-sosok manusia
Di lokasi-lokasi usaha dan komplek perkantoran
Di lembaga-lembaga pendidikan
Pada tempat-tempat ibadah
Atau di gedung-gedung pusat pemerintahan

Masihkah amanah itu aman terjaga di atas telapak tangan
Ataukah telah tercecer bahkan tumpah semua
Sebab bongkahan benda dan sejengkal kuasa yang membuat hati kian bangga

Tatkala merawat ketulusan laksana menggenggam bara
Jamak manusia menjadi putus asa sehingga sudi menukarnya dengan rongsokan
Yang lekas menjadi fana dalam sekedipan mata

Namun, titip pesanku ini tak pernah berhenti untuk mengembara
Sembari menyelami nurani manusia yang barangkali masih tersisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline