Jika aku boleh menitip
Bolehkah kiranya aku menitip pesan
Pada derap-derap langkah yang mengarungi jalanan
Pada setiap isyarat mata yang hendak menyuarakan pesan
Pada setiap lisan yang memilih terdiam
Pada setiap dinding hati yang dilapisi kerak-kerak kusam
Masihkah kita bisa mendapati sosok-sosok manusia
Di lokasi-lokasi usaha dan komplek perkantoran
Di lembaga-lembaga pendidikan
Pada tempat-tempat ibadah
Atau di gedung-gedung pusat pemerintahan
Masihkah amanah itu aman terjaga di atas telapak tangan
Ataukah telah tercecer bahkan tumpah semua
Sebab bongkahan benda dan sejengkal kuasa yang membuat hati kian bangga
Tatkala merawat ketulusan laksana menggenggam bara
Jamak manusia menjadi putus asa sehingga sudi menukarnya dengan rongsokan
Yang lekas menjadi fana dalam sekedipan mata
Namun, titip pesanku ini tak pernah berhenti untuk mengembara
Sembari menyelami nurani manusia yang barangkali masih tersisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H