Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adib Mawardi

TERVERIFIKASI

Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Amplop Buwuhan dan Identitas Pemberinya

Diperbarui: 9 Juni 2021   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi amplop buwuhan | Gambar oleh Andrew Dunstan via Unsplash

Dalam sebuah acara hajatan pernikahan, pada umumnya di antara hal yang dipersiapkan sebelumnya oleh mereka yang akan melaksanakannya adalah mendaftar sejumlah nama tamu undangan. 

Utamanya di musim pandemi sekarang ini, di mana sangat dihimbau bagi tiap-tiap penyelenggara acara agar membatasi jumlah kerumunan sebagai salah satu cara untuk memperhatikan protokol kesehatan.

Akibatnya, daftar nama-nama tamu undangan pun menjadi sangat penting untuk diperhitungkan keberadaannya demi membatasi jumlah kerumunan dari banyaknya tamu undangan yang kemungkinan akan hadir di acara pernikahan.

Selanjutnya, jika kita membahas tentang acara hajatan nikah ini tentu kurang lengkap rasanya kalau tidak membahas tradisi buwuhan yang hampir pasti akan selalu menyertainya. 

Ya, sebagaimana kita tahu bahwa buwuhan ini merupakan sebuah tradisi di mana satu pihak dalam hal ini biasanya adalah tamu undangan, mereka memberikan sejumlah uang atau barang berharga tertentu kepada pihak yang sedang menggelar hajatan pernikahan.

Tradisi buwuhan ini hampir pasti menjadi bahasan yang menarik untuk diperbincangkan. Terutama jika kita melihat beberapa pertimbangan dari seseorang pada saat memberikannya yang seringkali dilatarbelakangi oleh faktor-faktor tertentu.

Di antara faktor yang umumnya menjadi pertimbangan bagi seseorang untuk menentukan besar kecilnya buwuhan tersebut adalah karena alasan kedekatan hubungan keluarga, jauh dekatnya relasi pertemanan mereka, karena faktor balas budi atas buwuhan yang dulu pernah diberi serta pertimbangan pihak yang mengundang tersebut berlatar belakang berasal dari keluarga yang terpandang. 

Ragam pertimbangan itulah yang mungkin saja akan menjadi dasar bagi mereka pada saat menentukan besar kecilnya buwuhan yang akan diberi.

Selain pertimbangan tadi, tentu mereka masih harus mempertimbangkan kondisi keuangan yang mereka miliki pada saat itu. 

Bagi mereka yang tidak memiliki permasalahan yang cukup berarti dalam hal finansial, ini mungkin akan langsung mudah saja untuk menentukan besar kecilnya buwuhan yang akan mereka sampaikan.

Akan tetapi, jika kondisi keuangan mereka serba pas-pasan maka harus pandai mengatur anggaran jauh-jauh hari untuk kebutuhan buwuhan tadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline