Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adib Mawardi

TERVERIFIKASI

Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Ekor Peradaban

Diperbarui: 27 Februari 2021   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi burung pipit (Michael Todd | Macaulay Library via all about birds)

Aku adalah seekor pipit yang bersimpuh di jalanan berdebu
Menunggu sekawanan binatang datang
Bukan maksudku tuk mengunggulinya
Apalagi menunggang di punggungnya
Akan tetapi, hanya untuk membuntut di belakang ekornya

Tak kupeduli binatang apa yang kan tiba
Apa tujuan mereka terhadapku
Kehidupan atau binasa
Aku kan tetap bersetia mengekor di balik punggungnya

Karena telah lama aku dan kawananku hanyalah makhluk pengekor
Meski telah kumiliki ekor sendiri yang mampu kubanggakan pada seluruh negeri

Aku hanyalah makhluk kecil yang mengekor peradaban hewan lain
Meski telah kupunyai peradaban sendiri
Mengembarai rerantingan pohon budaya yang anggun dan berseri

Dan kini, telah kutanggalkan semua ekor peradabanku
Demi seikat rumput hunian
Tempatku bersemayam
Melepas penat dan mencari makan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline