Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adib Mawardi

TERVERIFIKASI

Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Bagian VIII: Sebuah Pengakuan Kesalahan

Diperbarui: 18 November 2020   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar Al-Qur'an (Unsplash, edited)

Setelah mendengar kabar dan penjelasan dari salah satu tamu undangan mengenai arti dari mimpinya itu, Sang Raja pun segera meminta pada ajudannya agar ia dapat dipertemukan dengan Yusuf, yakni sosok yang telah mampu menerjemahkan maksud dari mimpinya dengan sangat terang. 

Pertemuan itu ia tujukan sebagai bagian dari upayanya untuk berterima kasih pada Yusuf. Untuk mewujudkan keinginannya ini maka ia pun mengutus salah seorang ajudan untuk menemui Yusuf dan mengundangnya ke istana.

Begitu selesai sang ajudan menerima perintah itu, maka ia segera pergi untuk mencari Yusuf. Beberapa waktu setelah pencariannya, ia sama sekali tak mdnyangka bahwa akan mendapati Yusuf dengan kondisi yang begitu memprihatinkan di dalam penjara. 

Dengan kondisinya yang demikian, maka tiada hal lain yang dapat ia lakukan dengan statusnya yang masih sebagai pesakitan ini kecuali hanya menyampaikan salam dari Sang Raja sekaligus menerima salam balasan dan sebuah pertanyaan darinya. 

Pertanyaan dari Yusuf yang hendak ia sampaikan pada Sang Raja melalui ajudan itu adalah mengenai nasib para perempuan yang telah melukai tangannya sendiri beberapa tahun yang lalu sebab terkesima saat memandangi dirinya.

Setelah menyampaikan amanat dari Sang Raja dan memperoleh pesan balasan sekaligus pertanyaan dari Yusuf ini, maka sang ajudan pun mohon diri padanya dan bertolak ke istana untuk menghadap kembali pada Sang Raja. Tak lupa sebelum perpisahannya itu ia berjanji pada Yusuf bahwa ia akan segera memperjuangkan kemerdekaannya sebagai pihak benar. 

Sesampainya di istana, ia menceritakan perihal apa saja yang telah ia temui tentang Yusuf dan apa saja yang telah ia perbincangkan dengannya. Begitu mendapati kabar tentang kondisi Yusuf yang begitu memprihatinkan dan pesan balasan darinya itu, maka Sang Raja segera mengambil keputusan yakni mengundang seluruh wanita yang dimaksud dalam ceritanya itu, khususnya pihak yang telah mengundang mereka sebelumnya. 

Dan sebelum mewujudkan semua itu, maka sebelumnya ia akan terlebih dahulu mengupayakan kebebasan Yusuf agar ia segera keluar dari penjara dan segera dapat menemuinya. Beberapa waktu kemudian, berkat kebijaksanaan dan perintah Sang Raja, dibebaskanlah Yusuf dari tempat para pesakitan itu.

Seusai terbebasnya Yusuf, maka Sang Raja menitahkan pada para wanita yang dimaksud dalam cerita Yusuf itu. Pada kesempatan itu juga hadir wanita bangsawan yang dulu telah menggoda Yusuf dan pernah mengundang wanita-wanita lainnya.

Di hadapan Sang Raja dan seluruh tamu undangan, wanita itu dengan penuh penyesalan mengakui kesalahannya bahwa ia telah berbuat kezaliman beberapa tahun yang lalu sebab tergila-gila oleh pesona ketampanan wajah Sang Nabi.

Begitu tergila-gilanya ia dengan keanggunan wajahnya itu sehingga ia telah berbuat apa saja untuk menundukkannya, termasuk diantaranya adalah dengan mengancamnya dengan kurungan dalam penjara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline