Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang lekas tertarik dengan dunia tanaman hias, biasanya muncul sebuah kekhawatiran, yakni apakah kiranya mereka nanti akan mampu merawat tanaman-tanaman itu dengan baik.
Jangan-jangan setelah dibeli, karena tak bisa merawat, tak berapa lama kemudian tanaman itu akan mati. Begitulah kiranya yang ada di dalam benak mereka.
Hal ini sebenarnya wajar, sebab dalam merawat tanaman hias itu nyatanya memang gampang-gampang susah. Disebut gampang sebab siapa saja bisa melakukannya. Disebut susah lantaran tidak semua orang memiliki ketelatenan untuk menjalaninya.
Sedikit berupaya untuk mengurangi kekhawatiran ini, pada tulisan ini saya hendak berbagi sedikit pengalaman mengenai kiat apa saja yang bisa dilakukan untuk memilih dan merawat tanaman, khususnya bagi mereka yang mulai menekuni hobi ini.
Apa saja kira-kira yang perlu diperhatikan dalam memilih dan merawat tanaman hias ini?
Kenali jenis tanaman
Secara umum, jenis tanaman hias dapat dibagi berdasarkan kategori tertentu. Tapi, supaya bahasan kita kali ini jadi lebih sederhana, saya hanya akan membaginya menjadi dua jenis saja. Yakni, tanaman yang mudah dirawat dan tanaman yang butuh ketelatenan khusus dalam merawatnya (untuk tidak disebut sulit).
Tanaman yang mudah dirawat adalah tanaman yang biasanya tahan hidup sekalipun dengan cuaca yang lumayan ekstrem sekalipun. Misalnya pada saat kemarau tiba ia tak membutuhkan perawatan yang berarti untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Pun sebaliknya, ketika hujan mendera, ia kebal akan air yang menggenanginya. Contoh dari jenis tanaman ini adalah palem dan perdu (pendek).
Sepanjang pengalaman saya merawat tanaman jenis ini, hampir tidak ada kendala yang berarti kecuali serangan hewan pengganggu, seperti siput dan ulat. Kendati demikian, jika keberadaan hewan ini mendapat perhatian khusus, maka tidak akan menimbulkan gangguan yang berarti bagi si tanaman.
Tanaman palem yang bisa dipilih ada banyak jenisnya, mulai dari palem pinang merah, palem kuning, palem raphis, palem sikas, palem phoenix, palem botol, dan palem raja.
Foto: Dokumen pribadi