Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adib Mawardi

TERVERIFIKASI

Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Kotak Feat Cak Nun di Lagu Manusia Manusiawi, Hits Hening dengan Pesan Moral yang Bening

Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 


Pagi tadi, saat saya membaca tulisan pada laman caknun.com, saya mendapati sebuah artikel yang berjudul "Manusia Manusiawi: Kabar Baik Musik Indonesia". Artikel yang ditulis oleh Mas Didik W Kurniawan ini membahas tentang lagu terbaru Kotak band yang berkolaborasi dengan Mbah Nun (Emha Ainun Nadjib). 

Awalnya, saya setengah tidak percaya, Kotak yang notabene-nya merupakan grup musik aliran cadas itu ber-featuring dengan sosok kharismatik di negeri ini. Namun, setelah saya mengecek sendiri kebenaran tulisan itu dengan menuliskan kata kunci 'manusia manusiawi' pada mesin pencarian di laman YouTube, barulah saya sadar sesadar-sadarnya bahwa kabar tersebut memang benar adanya.

Cak Nun, bagi saya adalah sosok yang selalu saya idolakan sejak saya kecil. Dengan segenap keistiqamahan perhatian dan pemikiran yang beliau curahkan untuk negeri ini, beliau seakan telah menjadi panutan tersendiri bagi saya. Meskipun jika beliau ditanya sendiri, pastilah beliau tidak akan pernah menghendaki bentuk pengkultusan semacam ini.

Bagi saya, sikap ini bukanlah sejenis pengkultusan terhadap beliau. Namun ini hanyalah sebatas penghormatan saya pada beliau yang sudah saya anggap seperti guru saya sendiri ini. Beliau menurut saya adalah guru dalam banyak hal, meskipun kami belum pernah bertemu sebelumnya. 

Dan, meskipun saya sendiri tahu bahwa beliau tidak akan pernah berkenan mengakui saya sebagai muridnya, dan mungkin, beliau hanya akan mengakui saya sebagai salah satu "anak"-nya, seperti yang selalu beliau sematkan pada Jamaah Maiyyah lainnya, tetap saja, saya akan menganggap beliau sebagai bapak sekaligus guru bagi saya. 

Entah, meskipun saya belum pernah sekali pun bertemu dengan beliau sebelumnya, saya selalu merasakan beliau begitu dekat bagi saya. Pemikiran-pemikiraan beliau yang sangat dalam dan tajam seakan telah menghujam dalam relung hati dan benak saya, sehingga ia melahirkan inspirasi tersendiri bagi saya, yang menuntun perjalanan saya mengembarai permenungan menuju kesejatian hidup yang dimaui oleh Tuhan.

Sementara itu, Kotak bagi saya salah satu grup band yang lagu-lagunya telah saya gemari sejak saya menginjak usia remaja (meskipun saya tidak hafal betul semua lirik lagunya). 

Kecintaan saya pada Band Kotak ini bermula sejak sewaktu dulu masih musimnya anak band. Saat itu, saya sudah mengaggap Band Kotak ini sebagai perwujudan salah satu grup musik terbaik yang dimiliki oleh negeri ini. Saya yang dulu sedang hobi-hobinya nge-band selalu saja membayangkan, andai saja saya memiliki grup band yang sehebat Kotak ini, pastilah saya akan keren luar biasa.

Kita dan semua Kerabat Kotak---julukan untuk fans-nya---telah tahu, bahwa aliran musik Kotak ini cenderung keras dan energik. Jiwa-jiwa yang layu-lemas seakan kembali dibuatnya membara manakala mendengarkan lagu-lagunya yang 'bising' ini. Musik-musiknya begitu cocok diperdengarkan untuk mengiringi hari-hari dengan penuh semangat.

Anyway, langsung saja ke pembahasan inti dari artikel ini, agar feel dari lagu ini semakin meresap di dalam benak saya, saya pun menuliskan artikel ini sambil memutar dan mendengar lantunan lagu 'Manusia Manusiawi' ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline