Lihat ke Halaman Asli

Taryadi Sum

TERVERIFIKASI

Taryadi Saja

Zat Ini yang Mematikan dari Gas Air Mata

Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gas air mata adalah salah satu senjata pihak kepolisian menghadapi pendemo. Di negara manapun, termasuk Indonesia gas air mata selalu digunakan kala menghadapi pendemo yang rusuh. Jika ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal warna putih.

Jika manusia terkena asap ini secara langsung, organ tubuh seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung bereaksi.Wajah akan langsung terasa panas seperti terbakar saat terkena gas air mata. Biasanya juga disertai dengan keluarnya air mata, batuk-batuk, dan bersin. Jika langsung terkena dan tidak kuat, seseorang bahkan bisa mengalami sesak nafas dan pingsan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Gas air mata ampuh karena asapnya mengandung Ortho-Chlorobenzylidene Malononitrile atau disingkat CS. Benda yang ditemukan oleh Corson dan Stoughton itu memang digunakan oleh polisi di seluruh dunia karena ampuh membubarkan massa yang dinilai bertindak di luar batas.

"Kalau di mata itu mengakibatkan matanya merah, gatal dan penglihatannya kabur. Kemudian di mulut, biasanya iritasi seperti rasa terbakar dan drooling atau air liurnya menjadi banyak, Kalau  di saluran pernapasan,   gas air mata dapat menyebabkan sesak, rasa panas, gatal pada hidung, dan sulit bernapas." kata Dokter Decsa pada Suara Surabaya, terkait dengan tragedi Aremania di Stadion Kajuruhan, Minggu (2/10/2022).

Efek samping terpapar gas air mata dapat berlangsung selama 15-30 menit, tergantung lama waktu terpapar,   jenis gas air mata yang digunakan, dan kondisi fisik dari orang yang terkena itu. Apakah dia sebelumnya punya penyakit saluran napas seperti asma atau dia punya alergi khusus terhadap kandungan yang ada pada gas air mata tersebut.  

Risiko efek samping dari terpapar gas air mata akan semakin berat jika seseorang memiliki kondisi penyakit tertentu. Di mana hal itu dapat menyebabkan gagal napas hingga risiko yang paling berat adalah meninggal dunia.

Inilah mungkin penyebab tewasnya ratusa Aremania kemarin. Tanpa ingin mengomentari siapa yang bersalah, saya hanya ingin menyampaikan bela sungkawa. Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline