Lihat ke Halaman Asli

Taryadi Sum

TERVERIFIKASI

Taryadi Saja

6 Tahun Ngompasiana, 4 Moment Berharga, 1 Pengalaman Mengesankan

Diperbarui: 23 Oktober 2016   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan data profil, saya berkompasiana sejak bulan November2010. Tak terasa sudah 6  tahun menjadi salah satu penulis di blog keroyokan ini. Meski tiga tahun terakhir kebanyakan tidak aktif dan hanya menjadi silent reader saja, tetapi sampai hari kemarin, 492 tulisan saya cukup  membuat saya bangga karena dibaca 327.506 kali atau rata-rata 666 kali per artikel.

Selama 6 tahun itu  setidaknya ada 4 moment berharga yang saya dapat dari Kompasiana.  Meskipun sampai saat ini saya hanya mendapat verifikasi hijau, tetapi itu merupakan pengalaman yang cukup berarti, terutama karena saya sendiri sesungguhnya bukanlah penulis.

Moment pertama saya yang cukup berkesan adalah ketika menjadi juara 1 lomba menulis artikel bertajuk “Maag dan Gaya hidup” pada tahun 2011lalu.  Sungguh sangat tidak menduga, artikel saya tentang menggunakan salah satu obat maag sebagai pengganjal lapar  akan memenangkan blog competition tersebut. Disamping hadiahnya cukup lumayan,  saya merasa sangat bangga menjadi juara menulis di dalam belantara para penulis.  Sejak itu, rasa percaya diri  dan semangat untuk menulis semakin meningkat.

Moment kedua adalah ketika Kompasiana membuat program 1000 artikel Meraju Keindonesiaan .  Empat dari  tujuh artikel yang saya ikutkan, terseleksi dan dimuat dalam dua edisi buku.  Yang pertama (1artikel) pada edisi Mencintai Indonesia Setengah Hati dan yang kedua  (3 artikel) pada edisi Perjalanan ke Penjuru Indonesia.  Mejengnya nama TaryadiSum di antara para penulis dalam buku tersebut tentu sangat membanggakan.  Saat itu sudah merasa benar-benar menjadi penulis buku.    

Moment ketiga adalah ketika artikel saya yang mengulas keresahan bekerja sebagai kontraktor Freeport di Timika, Irian Jaya dimuat di Kompas cetak melalui Kompasiana Freez. Pada hari itu saya kebetulan ada kesempatan terbang lagi ke Timika untuk melakukan sebuah presentasi.  Saya bahkan baru tahu kalau ada tulisan saya di Kompas itu di pesawat ketika terbang kesana. Penumpang sebelah saya melirik dan menyapa “lho, ini anda ya?” sambil menunjuk gambar saya di atas artikel tersebut. Meski hanya seorang, tetapi itu sangat membuat saya karena saya merasa menjadi seorang jurnalis, di surat kabarterkenal pula.

Moment keempat adalah berkenalannya dengan beberapa kompasianer lain yang salah satunya  adalah pemilik sebuah perusahaan.  Dia megaku membaca dan menyukai beberapa tulisan saya dan akhirnya mengundang saya untuk menjadi nara sumber  pada rapat kerja dengan bawahannya. Meski melakukan presentasi bukanlah hal yang baru, tetapi diundang untuk jadi nara sumber adalah sesuatu banget bagi saya.

Namun, di luar keempat moment tersebut ada satu artikel saya juga dimuat dalam Kompasiana Freez, yang terasa sangat mengesankan bagi saya sepanjang 6 tahun berkompasiana.  Artikel  tersebut ditulis tahun2012 yang mengangkat topik di balik keramahan dan seragam rapi Sales Promotion Girl. Dari artikel tersebut, saya mendapat beberapa pesan dan email dari pembaca yang menyesali telah memandang sebelah mata dan berbau melecehkan SPG. Beberapa SPG dan mantan SPG yang kebetulan kenal dengan saya dan saya tunjukkan artikel tersebut merasa terbela dan berterima kasih karena tulisan tersebut.  Bahkan ada seorang SPG yang meminta potongan korannya untuk ditempel ditempat bekerjanya. 

Ketika membuka kembali tulisan tersebut, tertulis jumlah pengunjung sebanyak 3.325 kali, 25 orang yang memberi komentar meski tak satupun yang saya jawab, mohon maaf, dan 11 yang memberi apresiasi. Yah,ternyata dapat bermanfaat bagi orang lain ternyata jauh lebih mengesankan daripada sekedar manfaat  finansial, meski hanya dari sebuah tulisan.

Selamat kepada Kompasiana, tentunya para admin yang sudah 8 tahun eksis. Dan sudah pasti ini   perjalanan yang tidak mudah. Kalau boleh sedikit berpendapat, Kompasiana 3 tahun yang lalu brbeda dengan yang sekarang dalam hal kontent. Dulu, selalu saja ada artikel yang menarik dan bermanfaat dengan sebaran hampir merata setiap waktu. Kini artikel-artikel tersebut agak susah didapat karena terselip di tengah bergerombolnya artikel politik yang lebih banyak menghakimi kubu yang berada di seberangnya. 

Tapi sekali lagi, selamat......




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline