Lihat ke Halaman Asli

Taryadi Sum

TERVERIFIKASI

Taryadi Saja

Penikmat Kopi Hitam Bawalah Kopimu Kemanapun

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebetulan saya hanya bisa menikmati kopi hitam merk tertentu.  Bagi saya minum kopi instan yang pakai creamer  serasa tidak minum kopi, yang terasa hanyalah perut kembung beberapa saat setelah meminumnya.

Boleh jadi kopi yang biasa saya minum itu hanyalah kopi murahan kelas masyarakat bawah karena selalu tersedia di warung-warung kecil sekalipun. Sebaliknya kopi tersebut tidak pernah ditemukan di kamar hotel berbintang yang di dalamnya menyediakan  perlengkapan membuat kopi atau teh sendiri.

Suatu ketika saya menginap di Hotel Bumi Wiyata Depok.  Di dalam kamar, selain beberapa buah-buahan juga terdapat water heater untuk membuat air minum panas, beberapa saset kopi dan teh. Sayangnya semua  kopi yang ada adalah kopi  instan lengkap dengan creamernya.   Ketika pesan langsung kopi hitam ke restoran, dikasihnya malah kopi instan tanpa creamer. Akhirnya demi segelas kopi hitam tersebut saya keluar nyeberang Jalan Margonda untuk  membeli beberapa sachet kopi plus gula merek tertentu untuk diseduh di kamar hotel.

Pekerjaan saya sebagai konsultan menyebabkan saya sering pergi ke luar kota sehingga hampir semua ibukota propinsi pernah saya singgahi.  Ternyata semuanya sama saja,  hotel-hotelnya tidak pernah menyediakan kopi hitam seperti yang saya sukai. Parahnya  di beberapa kota, kopi dengan merek tersebut  susah ditemukan.

Maka untuk tetap dapat menikmati kopi tersebut, saya biasa membawa 5 sampai 10 saset sesuai dengan rencana lamanya perjalanan. Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi jika di tempat menginap susah mendapatkan kopi tersebut. Apalagi  pergi ke Kalimantan Timur, pengalaman beberapa kali ke sana sulit menemukan kopi itu kecuali  dengan blusukan masuk ke dalam pasar.

Sebetulnya dengan riwayat penyakit maag saya, dokter menyarankan saya untuk beralih ke kopi instan yang menurutnya kadar kafeinnya lebih rendah. Setelah  sakit maag  saran itu pernah dicoba, tetapi rasanya tetap serasa tidak minum kopi. Akhirnya atas saran beliau juga, saya dibolehkan minum kopi pekat hitam itu tetapi sebelumnya harus ada makanan yang masuk dulu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline