Lihat ke Halaman Asli

Taryadi Sum

TERVERIFIKASI

Taryadi Saja

Buang-Buang Energi Membahas Misteri Jatuhnya Shukoi

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ini merupakan hari ketujuh terjadinya tragedi jatuhnya Pesawat Shukoi SJ00 yang membawa 45 penumpang saat joy fight di wilayah Gunung Salak. Berdasarkan berbagai pemberitaan, sekitar setengahnya dari jumlah korban sudah berhasil dievakuasi dan kini sedang diidentifikasi di RS POLRI.

Sejak dipastikan bahwa pesawat tersebut jatuh di kawasan Cijeruk, semua pihak yang kompeten dalam perpesawatan diundang oleh stasiun televisi untuk membahas misteri jatuhnya pesawat Rusia yang konon terbang pada ketinggian 6000 kaki, sementara Gunung Salak sendiri tingginya mencapai 7000 kaki.

Sejak pertama kalinya pembahasan mengenai misterijatuhnya pesawa iitu, sebenarnya semua sudah sepakat kalaukejadian sebenarnya tidak bisa diduga-duga, tetapi harus menunggu hasil pemeriksaan blackbox yang merekam suara-suara yang ada di ruang kemudi. Namun entah karenasenang berandai-andai atau lebay, sampai saat ini beberapa stasiun televisi  buang-buang energi  dengan menghadirkan acara pembahasan mengapa bencana itu terjadi itu terus-menerus secara Live.

Dengan nara sumber yang sama, tentunya yang dibicarakan dan kesimpulannya akan itu-itu juga dan tak memberikan solusi apa-apa. Alangkah sia-sianya energi yang mereka gunakan tersebut. Kalau itu dianggap sebagai pencerahan, pencerahan buat siapa...?? Sementara itu, para keluarga korban mendapat penderitaan tambahan dengan lamanya proses evakuasi. 

Tentu alangkah bermanfaatnya jika para stasiun televisi itu membuat acara menghadirkan pakar-pakar untuk membahas bagaimana mengevakuasi korban sesegera mungkin.Apakah menghadirkan ahli cuaca untuk memprediksi kapan akan terjadi cuaca buruk sehingga pada saat evakuasi tidak ada bencana susulan, atau menghadirkan pakar mekanik yang mungkin mampu menciptakan crane darurat sehingga proses evakuasi bisa dibantu dengan peralatan mekanis.

Saya acungkan dua jempol untuk mereka yang melakukan evakuasi, karena dengan dengan segenap kemampuannya melakukan yang terbaik di tengah TKP yang sangat terjal di tengah cuaca yang sering tidak bersahabat. Semoga mereka mendapat pahala dari Allah SWT atas tindakan kemanusiaannya.

Saya tidak mengganggap mereka kurang  maksimal dalam melakukan evakuasi, tetapi rasanya jika stasiun televisi itu menghadirkan pembahasan "solusi melakukan evakuasi di wilayah terjal" pasti lebih bermanfaat daripada berandai-andai dan menduga-duga tetapi tidak membantu memberikan solusi apa-apa.

Semoga keluarga korban tabah menghadapi bencana ini, Salam .....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline