Lihat ke Halaman Asli

Taryadi Sum

TERVERIFIKASI

Taryadi Saja

Tenang, Negara Ini Aman Tentram dan Sumberdayanya Melimpah Kok!

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anak saya yang abege bertanya “Pak memang negeri kita ini kenapa, katanya harga beras naik, nyari gas susah, begal dimana-mana, Polri sibuk nyerang KPK dan banyak isu panas lainnya?” Sebagai seorang ayah, tentunya saya harus memberikan jawaban yang akan membuat mereka merasa aman, merasa tenang. Namun di balik jawaban yang disampaikan ke anak bahwa negeri ini satabil, aman, gemar ripah loh jinawi ini, saya  menyimpan beberapa kekhawatiran.

BBM NAIK TURUN

Kenaikan BBM pertama kali ketika Indonesia dipimpin Presiden Jokowi, harga barang kebutuhan melambung tinggi. Penurunan BBM mendekati  harga semula sebulan kemudian tidak membantu menurunkan harga-harga yang sudah meningkat itu. Maret ini BBM naik lagi sedikit karena konon kebijakan harga BBM  tidak dikendalikan pemerintah dan mengikuti fluktuasi harga minya dunia.

Bisa dibayangkan jika setahun terjadi beberapa kali naik turun, yang akan terjadi di masyarakat adalah beberapa kali kenaikan harga barang kebutuhan. Tidak hanya harga barang, tetapi ongkos-ongkos dan biaya timbulan lainnya.

BERAS MENGHILANG

Sebetulnya tidak juga, karena saya masih bisa membeli beras meski harga yang tadinya 9000 menjadi 12 ribu perliternya. Meski Wapres Jusuf Kalla mengatakan tak ada mafia beras, kenyataannya harga beras melambung tinggi. Naiknya harga beras setinggi itu tak pernah terjadi sebelumnya ketika situasi dan kondisi negara aman-aman saja seperti sekarang.  Running text televisi tadi malam Jokowi menduga adanya pihak-puhak tertentu yang menginginkan Indonesia memiliki ketergantungan pasokan beras ke luar negeri.

Ah… seharusnya presiden itu memberikan jawaban yang menenangkan rakyatnya,   malah mencari pihak yang bisa disalahkan. Seperti ketika jadi gubernur DKI yang mengatakan kalau banjir itu karena kesalahan gubernur sebelumnya dan salah urusnya daerah hulu sungai yang mengalir ke Jakarta. Untunglah saya bukan orang Jakarta sehingga tidak memprotesnya.

HARGA GAS MELON MELANGIT

Seminggu terakhir,  gas 3 kg sulit ditemukan dipasaran. Kalaupun ada, harganya naik tinggi dan kemarin naiknya lebih dari 30%. Daru biasanya 19 ribu menjadi 25 ribu. Di running text televisi  kemarin diberitakan bahwa memang akan  segera ada pencabutan subsidi gas tabung kemasan terkecil tersebut. Masalahnya adalah masyarakat kebanyakan (termasuk saya) hanya sanggupnya membeli gas kemasan terkecil yang sebesar dan seberat buah melon tersebut.

BEGAL DIMANA-MANA

Pada tulisan saya sebelumnya disampaikan bahwa kini begal sudah merambah ke luar Jakarta. Bogor sudah tidak aman lagi, tetangga bahkan sudah menjadi korban kekejaman bega-begal yang konon kabarnya datang dari Sumatera.

Hati kecil saya sebenarnya bertanya, mana peran polisi yang dibayar pakai uang rakyar itu untuk memberikan rasa tenang kepada warganya…? Jangan-jangan polisi di Bogor lebih sibuk mensterilkan wilayah di seputar istana yang kini menjadi pusat aktivitas kenegaraan seiring keberadaan Presiden Jokowi di Bogor.

Yah, meskipun saya bisa meyakinkan anak-anak bahwa Indonesia ini sedang stabil, aman, tentram, sumberdaya melimpah  tidak ada alasan kelangkaan pangan, tentu saja ke empat hal di atas merupakan kekhawatiran saya, yang secara teknis bertanggung jawab terhadap 4 orang anggota keluarga saya.  Karena kerawanan  keamanan mengancam jiwa, peningkatan harga-harga akan mengikis daya beli. Kurangnya respon pemerintah akan membuat kehidupan ini menjadi kacau.

Saya tak peduli kesibukan Mabes Polri yang sedang mencari-cari kesalahan anggota KPK agar bisa dipenjarakan, walaupun dengan kesalahan kecil yang terjadi belasan tahun lalu.  Saya juga tak peduli gonjang-ganjing politik berebut kekuasaan… biarlah itu kehidupan mereka,  bukan kehidupan saya. Apalagi mengenai kasus hukuman mati kasus narkoba… saya ora urus.

Jadi… kalau saya tanya ke anda-anda semua para kompasianer yang terhormat, benarkan “Indonesia ini  sedang stabil, aman, tentram, sumberdaya melimpah  tidak ada alasan kelangkaan pangan…?” Trus kalau jawabannya bukan Ya, kita harus mengadu pada siapa….? Selain kepada Sang Pencipta Allah SWT….?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline