Lihat ke Halaman Asli

Taryadi Sum

TERVERIFIKASI

Taryadi Saja

Koalisi Ideal di Tatar Sunda, Bukan Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampanye pemilihan presiden berjalan terus, kompasiana tak kalah ramai dari mulai menyanjung calon pilihannya sampai menghujat calon sebelahnya. Harapan kampanye cerdas di media cerdas ini tinggalah harapan karena lebih banyak kampanye hitam dan gelap  dibanding dengan kampanye cerdasnya.

Yuk, sedikit meninggalkan gontok-gontokan dan menyimak koalisi ideal di Tatar Sunda versi saya :

1. Timun-Kerupuk

Di kampung saya, sebuah sudut wilayah Jawa Barat, mentimun tidak selalu harus berada di dalam gado-gado atau acar. Mentimun mentah yang seharusnya menjadi salah satu komponen lauk-pauk juga bisa dijadikan camilan yang menyegarkan. Makan mentimun (bonteng) akan berpadu serasi jika disertai kerupuk. Mentimun yang manis-manis basah dengan kerupuk yang renyah dan asin akan menghasilkan sensasi rasa yang bisa bikin kita lupa berapa banyak yang sudah kita makan. Karena nikmatnya makanan tersebut, istilahnyapun luar biasa, tak sanggup saya tuliskan disini karena mungkin akan dibredel (sensor) admin.

2. Kelapa-Gula Merah

Di perkampungan Tatar Sunda, ketika tidak ada kue, roti atau coklat, kelapapun bisa dijadikan camilan yang menyegarkan. Kelapa yang dimaksud bukan es kelapa muda, tetapi kelapa tua yang biasa diparut untuk bahan makanan. Cara yang paling enak adalah dengan memakannya bersamaan dengan gula merah.  Bersatunya dua rasa tersebut juga menghasilkan sensasi yang dapat memanjakan lidah.

3. Tahu Panas-Cabe Rawit

Sebagai Putera Sumedang, saya tidak akan terlewat untuk mempopulerkan tahu yang memang khasnya daerah kami. Ketika makan tahu sumedang panas-panas (kalau bisa langsung habis diciduk dari penggorengan) dipadu dengan cabe rawit segar, rasanya sungguh luar biasa. Sampai saat ini, tiada tahun terlupakan dengan menu ini, bisa bikin lupa hutang. Tidak aneh, setiap lebaran, kota kecil sebelah timur Bandung ini selalu macet akibat pengunjung yang ingin pulang dengan beberapa bongsang tahu.

Demikian ……..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline