Lihat ke Halaman Asli

Codes in the Clouds

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13961185571809612064

setiap rona langit sepertinya di atas sana ada kehidupan dan keramahan, entahlah "ketika kita tertidur mereka terjaga dalam malam" seperti kerak bulan nampak seperti kulit keju mungkin disanalah jurang dan kawah seperti ribuan kubik pasir yang terlihat angker. bila memang ribuan asteroid dan tata surya adalah sekumbulan rasi pada hitungan astronomi apakah kami ini hanyalah pazel terpisah darinya. teropong usang ini seakan hanya menyiratkan cahaya - cahaya kecil gemintang yang seklebat melesat seperti roket berlalu lalang di permukaan bumi.

setiap malam diatas tanah lapang memandang langit gelap sepertinya tak mudah merenovasi segala teoritis dan empiris dalam hidangan yang sama. dan pendatang asing sepertinya menjadi polarisasi imajinasi setiap kepala yang menganggap bahwa mereka terjaga di saat kita terlelap tidur. penalaran yang di ulang - ulang dari kami yang masih menggunakan balok kayu dan kampak bebatuan. dan peradaban semakin terimajinasi bahwa dewa penolong dari segala hirarki manusia.

saat mata ini berada di angka 01:30 pagi apakah mereka masih terjaga. setelah dentuman petir dan hujan datang tiba - tiba. bila ada mungkin segelas kopi dan pisang goreng ku hidangkan untuknya. mungkin taman imajinasi dari serangkaian kode diatas hamparan rumput dan padang gandum bisa menjawab. kebodohan adalah kesalahan yang di ulang - ulang hingga berjuta - juta tahun yang lalu. ketika dataran tanah normandia mengexplorasi ribuan manuskrip dan bilangan relief dari monumen manusia tentang simbolisme dan prasasti yang tak mungkin kami anggungkan untuk sebuah petunjuk dan cecak.

kiranya kebenaran yang tak dapat terbuktikan dan menjadi nilai fantasi di tanah hollywoood.maka memang benar adanya bila kehidupan disini adalah pertempuran dan pembunuhan yang tak kunjung usai..dan diatas selalu terjaga di saat kita tertidur..

(bersambung)..untuk tidak dinanti..

13961185111800160185


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline