Lihat ke Halaman Asli

Demokrasi dan Anarkisme

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demonstrasi dan mahasiswa adalah dua kata yang seolahtidak dapat dipisahkan. Hal ini tidaklah berlebihan, apalagi semenjak peristiwa Trisakti pada tahun 1998, gerakan mahasiswa tidak lagi dipandang sebelah mata. Sebenarnya hal penting yang ditonjolkan dari demonstrasi itu sendiri adalah bahwa para mahasiswa butuh wadah untuk aktualisasi diri yang mampu mewakili semua pikiran dan aspirasi.

Demonstrasi merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri, baik untuk merespon kepentingan kelompok atau menyangkut kebijakan publik. Sebagai kaum muda yang berlatarbelakang intelektual, tentu sudah seharusnya para mahasiswa bijak dalam mengaktualisasikan aspirasi diri secara logis tanpa harus anarkis. Mengaktualisasikan aspirasi dengan demonstrasi harus diartikan secara positif dan direalisasikan dengan tindakan yang representatif dan efektif.

Salah satu implikasi dari adanya sistem pemerintahan demokrasi adalah adanya partisipasi langsung dari rakyat dalam setiap pengambilan keputusan pemerintahan. Rakyat juga diberi kebebasan berekspresi. Namun sayangnya banyak orang yang kebablasan dalam berekspresi, salah satunya ketika terjadi demonstrasi.

Demonstrasi yang seharusnya menjadi wujud ekspresi positif jika dilakukan dengan benar namun kini kehilangan makna. Demonstrasi menjadi rusak karena para pelaku di dalamnya membarengi dengan tindakan anarkis yang cenderung merusak.

Lalu dimana nilai-nilai demokrasi yang dielu-elukanmemihak kepada rakyat tetapi malah rusak karena oknum-oknum tak bermoral. Mereka berteriak berkoar-koar menuntut keadilan tapi di sisi lain mereka juga bertindak anarkis. Apakah demokrasi seperti ini yang diharapkan.

Zaman sekarang terus berkembang seiring arus globalisasi yang semakin menyeluruh. Sistem pemerintahan yang dulu cenderung otoriter pun kini beralih ke sistem demokrasi yang lebih memihak kepada rakyat. Tentu hal ini menjadi hal positif jika demokrasi dijalankan dengan benar oleh semua orang.

Para kalangan akademisi khususnya dari kalangan kampus juga patut mendapat perhatian khusus. Mahasiswa-mahasiswa yang mana berlatar belakang pendidikan, semestinya bisa memberi contoh yang baik. Bukan malah menjadi pelaku anarkis ketika mereka turun ke jalan menyuarakan demonstrasi.

Menyikapi demonstrasi yang akhir-akhir ini sering dibarengi dengan tindakan anarkis, kita haruslah bijak menanggapi fenomena tersebut. Demonstrasi hanyalah bagian kecil dari dinamika sistem demokrasi dimana kesempatan untuk berekspresi haruslah dilakukan dengan baik dan bertanggung jawab. Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memungkinkan kebebasan berekspresi, namun begitu kebebasan berekspresi tidaklah harus mengaburkan makna yang sebenarnya. Untuk itu perlulah dilakukan dengan kebebasan yang bertanggung jawab. *

Oleh: kang_soerur




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline