Lihat ke Halaman Asli

puisi dan kematian

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kematian menemuiku

ketika secangkir kopi pekat dan kental disajikan

saat itu musim kemarau panjang sedang menggila

hingga dinding gedung berkeringat deras

ia menepuk bahuku,

lalu duduk di sampingku,

"Apa kabar, Teman?" katanya.

aku meliriknya--sebentar saja dengan ujung mataku

tetap asyik mencoret-coret kertas

tanpa kata dan tanpa gambar: abstrak!

"Apa kabar, Teman?" sekali lagi tanyanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline