Lihat ke Halaman Asli

Sendiri dalam Pengasingan. Terpuruk dalam Kegagalan Bisnis

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kawan. Disni adalah masa yang paling berat. Asli. Saya yakin anda pernah mengalamai ini. Teman, kawan lama, relasi bisnis, client semuanya menjauh. Meninggalkan anda dalam kegelapan. Mencampakan Anda dipulai terpencil tanpa perbekalan. Bahkan untuk satu waktu orang yang paling dekatpun (serasa) menjauh. Betul?

Jangankan mengurusi bisnis yang morat-marit menenangkan hati saja tidak bisa. Pengennya keluar, kabur, lari dari kenyataan dan mengakhiri hidup na udzu billah (Ya Allah jauhi dari perbuatan itu). Kawan. Jika anda perah mengalami ini atau sedang mengalamai ini. Sabarlah. Kuncinya berfikir realistis. Gunakan senjata andalan Anda yang paling setia dan paling dekat. Yaitu hati anda. Apa Iya orang-orang mencemoohkan ku? Apa iya istriku sudah tidak menghargaiku? Apa Iya saya sudah tidak punya wibawa lagi? Bagi perempuan yang sedang membaca bagian ini. Mari kita coba pahami cara berfikir laki-laki cara berfikir suami mu. Sesungguhnya, Ia butuh perlindunganmu dan dukunganmu. Butuh kasih sayangmu lebih dari biasanya. Bingung apa yang harus dilakukan. Semua serba salah. Malu dan dicemooh (meski kenyataannya tidak se-lebay itu) bercampur aduk jadi satu. Pada tahap-tahap tertentu pertengkaran hebat pun terjadi. Akibatnya bisa dibayangkan. Merugikan semua pihak. Termasuk anak.

Maaf saya ingin bercerita tentang peranan perempuan (khususnya istri) dalam kondisi laki-laki seperti ini. Saya akan flashback jauh dari saat ini. Ketika wahyu Pertama diturunkan di Gua Hiro, Makah. Rasulullah mengalami tekanan psikologis yang sangat berat.Saking berat nya tekanan itu Beliau menggigil dan minta diselimuti sekujur tubuhnya. Istri Rasulullah Khadijah binti Khuwailid menyelimuti dan memeluknya dengan segenap kasih sayangnya. “Khadijah tahukan engkau kenapa aku gemetar?”. Tak kunjung menjawab Rasulullah berujar. “Sesungguhnya aku khawatir terhadap diriku”. Khadijah lekas menjawab. “Tidak! Bergembiralah! Demi Allah, Allah sama sekali tidak akan membuat anda kecewa. Anda seorang yang bersikap baik kepada kaum kerabat, selalu berbicara benar, membantu yang lemah, menolong yang sengsara, menghormati tamu, dan membela orang yang berdiri di atas kebenaran”. Ucapan Khadijah cukup menenangkan dan membuat lega Rasulullah.

Cerita tentang perempuan hebatterjadi ketika pada masa-masa sebelum kemerdekaan. Itu menimpa bapak Proklamator kita Bung Karno. Suatu ketika Kusno nama panggilan Soekarno sudah tidak tahan dengan derita yang Ia alama. Tapi apa yang dikatakan Ibu Inggit, istrinya. “Soekarno tegakkan dirimu, ingat cita-citamu”. Kata-kata itu mujarab mampu membangkitkan semangat Soekarno. Coba Anda bayangkan jika tidak ada dukungan dari istrinya. Mungkin saja Indonesia tidak merdeka tahun 1945. Atau mungkin hari ini kita masih dijajah. Dukungan Ibu Inggit tidak sampai situ. Kesibukan Soekarno sebagai pelajar dan aktivis kemerdekaan tidak lagi sempat lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dengan keterampilannya Ibu Inggit membuat bedak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Perjuangan Ibu Inggit harus diuji lagi ketika Soekarno dipenjara. Ia berjalan 10 Kilometer untuk menemui Soekarno dan menyelipkan buku-buku serta berita perkembangan politik diluar penjara. Perjuangan luar biasa, bagi perempuan. Atas cintanya dan kepeduliannya terhadap cita-cita suaminya ia rela menjalani semua itu. Hasilnya juga luar biasa Ibu Inggit mampu mengantarkan orang besar itu sampai di pintu gerbang. Gerbang sukses besar yaitu Kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Kok sampe pintu gerbang? Betul kawan dengan Ibu Inggit, Soekarno tidak dikaruniai anak. Maka atas dasar itu Soekarno menikahi Fatmawati. Mengenai detil cerita ini silahkan Anda cari referensi tentang kiprah Ibu Inggit. Sekali lagi yang saya ingin tekankan adalah kiprah perempuan dibelakang suami ketika dalam keterasingan, suasana mental down, situasi sempit. Ini adalah lahan subur untuk beribadah bagi seorang istri.

Dari dua peristiwa diatas sengaja saya menekankan ini pada posisi dan peranan seorang istri. Sebagai belahan jiwa suaminya. Garwo dalam bahasa Jawa, Sigaring Nyowo (sigar=belah, nyowo=nyawa ).Bagimana para perempuan, Siap menjadi teman suami mu?

Ganaku kan belum menikah? Masa harus curhat sama istri tetangga. Hallah...lebay amat. Datangi Ibumu. Ibu kamu juga perempuan bukan? Minta Ridho dan do’anya.

Kembali lagi ke masalah awal. Keterasingan dari kondisi yang ada. Siapapun itu. Kunci utamanya adalah diri anda sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa membantu tanpa keterbukaan Anda, tidak ada yang bersedia mengulurkan tangan. Jika anda tetap berpikiran negatip. Berikut langkah-langkah mengembalikan semangat anda pada titik semula;


  1. Realistis. Pada kondisi seperti ini anda menjadi orang yang super sensitif. Semua dikira memojokkan anda. Semua dikira mencemoohkan anda. Apapun yang anda pegang jadi sial. Setop berfikir seperti itu. Berfikir lah realistis. Tetangga memarkir mobil baru depan rumah Anda. Anda pikir mau pamer, seolah mau bilang “Nih, gua udah kebeli mobil. Mana usahamu yang lo bilang” . Bukan kawan. Ia betul-betul mau parkir depan rumah Anda karena mungkin ada yang ketinggalan atau hal lain. Yang ga perlu Anda tahu. Inti berpikir realistis ini adalah tanyakan kepada hati Anda. Saya yakin hati Anda tidak akan bohong. Apa Iya ia berbuat seperti itu?
  2. Terbuka. Bicara secara terbuka pada pasanganmu. Istrimu. Apa masalahnya. Istri anda bukan ahli nujum yang tahu hanya dari tatapan mata Anda. Jelaskan masalahnya. Tidak usah takut istri Anda akan melecehkan/ mencemoohkan Anda.100% saya yakin istri anda akan mendukung anda. Ga percaya? Coba aja. Sampai tahap ini mintalah kepada pasangan Anda menyebutkan niat anda, keinginan Anda dalam doa-doa nya. Bila perlu keinginan Anda ditulis dalam kertas dan minta bacakan setelah solat, ” Ya Allah mudahkan usaha suami saya mengerjakan…..”. Terserah bunyi doa nya bebas-bebas saja. Yang penting komunikasikan keinginan Anda pada istri Anda.
  3. Minta pertolongan dan petunjuk pada yang Kuasa. Sempatkan berdo’a lebih lama dari biasanya. Utarakan niat Anda. Sampaikan keluh kesah Anda. Cari waktu yang pas untuk utarakan niat itu. Misalkan sholat malam. Bangun malam jangan hanya “pipis”. Usahakan ambil air wudhu. Curhat saja diwaktu sholat. Keluarkan unek-unek Anda. Sampaikan kesulitan Anda. Minta pertolongan dan petunjuk dari yang maha Kuasa. Kuasa atas apapun.
  4. Ridho orang tua. Secepatnya kunjungi orang tuamu. Bersukur yang masih punya orang tua lengkap. Ibu dan Bapak. Bawa makanan yang dia suka. Bicaralah pada Ibumu. Keluarkan unek-unek mu. Mintalah berdo’a persisi seperti Anda meminta do’a pada istri Anda. Mintalah Ridho nya. Karena memang Ridho Allah ada pada Ridho kedua orang tua.Ingat kawan jika Tuhan telah Ridho apapun yang Anda minta akan diberikan. Seperti Anda meminta apapun dari orang tua Anda. Apapun selagi ada orang tua pasti akan mengabulkan.
  5. Silaturahmi. Langkahkan segera kaki Anda untuk bersilaturahmi. Berkunjung dan bertemu dengan kawan-kawan.Kembangkan senyum pada kawan-kawan lama Anda. Carilah inspirasi khusus kawan-kawan Anda yang telah lebih dulu Anda anggap sukses. Kesampingkan bahwa kawan Anda akan mencemoohkan Anda. Jika memang itu terjadi jangan ambil pusing. Sekali lagi berpikir realistis. Berpikir positif. Ambil hikmah. Toh itu adalah penilaian yang cukup berharga. Pemicu anda untuk lebih cepat lagi keluar dari keterasingan. Tapi saya pastikan itu sangat langka. Alih-alih anda akan diberi proyek dari kawan lama Anda.
  6. Selesaikan semua urusan. Pada kasus tertentu Andamungkin memiliki banyak urusan dengan orang-orang atau perusahaan yang dulu bekerjasama dengan Anda. Satu kata dari saya. Selesaikan. Hadapi semua masalah. Jangan pernah lari. Jika masalah itu hutang.Datangi orang yang memberi hutang atau kantor dimana Anda meminjam uang. Minta perpanjangan waktu atau re-negoisasi hutang. Saya yakin perorangan atau perusahaan memiliki kebijakan itu. Itu akan memberi kelonggaran buat Anda. Pastinya akan memberi ruang untuk bernafas lega dan memiliki waktu lebih panjang untuk melunasi. Prinsip saya hutang adalah hutang. Wajib dibayar.

Semoga langkah-langkah diatas mampu keluar dan meninggalkan keterasingan yang anda alami. Berfikir positif dan realistis untuk keluar dari keterasingan. Mintalah petunjuk yang maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline