Lihat ke Halaman Asli

Kang Dian

Dosen | Peneliti | Pemandu Wisata

Revolusi Pendidikan Pariwisata di Indonesia: Membangun Pendidikan Pariwisata yang Berpikir, Bukan Sekadar Bekerja

Diperbarui: 2 Mei 2024   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat kita merayakan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia, pertanyaan krusial mengemuka: apakah pendidikan pariwisata telah mencapai potensinya ataukah masih terperangkap dalam paradigma lama? Pariwisata, yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, telah lama dipandang sebagai industri yang mengandalkan tenaga kerja murah tanpa memperhatikan aspek pemikiran dan penelitian yang lebih dalam. Namun, di era di mana pengetahuan menjadi kekuatan utama, apakah tidak waktunya kita melihat pendidikan pariwisata dari perspektif yang lebih luas?

Menghidupkan Kembali Pendidikan Pariwisata: Mengatasi Stigma 'Tenaga Kerja' dan Mendorong Pemikiran Kritis

Pendidikan vokasi telah menjadi pijakan utama dalam membekali generasi muda dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam industri pariwisata. Namun, fokus yang terlalu berat pada keterampilan praktis seringkali membuat latar belakang ilmiah terabaikan. Inilah yang menyebabkan Indonesia terjebak dalam peran sebagai penyedia tenaga kerja, bukan pemikir.

Pentingnya memperluas cakupan pendidikan pariwisata tidak dapat diabaikan. Selain keterampilan praktis, penting juga untuk memperkuat kajian ilmiah setingkat sarjana dan pasca sarjana dalam pendidikan pariwisata. Ini akan membuka pintu bagi para pemuda Indonesia untuk menjadi pemikir dan pemimpin di industri pariwisata, bukan sekadar pekerja yang mengikuti instruksi.

Bukti nyata dari pentingnya pendidikan pariwisata yang berbasis ilmiah adalah kontribusi terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan. Melalui penelitian dan pemikiran kritis, para sarjana dan pasca sarjana dapat membantu mengidentifikasi masalah-masalah dalam industri, mencari solusi inovatif, dan mempromosikan praktik-praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, pendidikan pariwisata yang berbasis ilmiah juga dapat memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang menarik. Dengan menghasilkan penelitian berkualitas tentang budaya, lingkungan, dan sejarah Indonesia, kita dapat menginspirasi minat dunia untuk menjelajahi kekayaan yang dimiliki oleh negeri ini.

Namun, untuk mewujudkan visi ini, perlu ada perubahan dalam paradigma pendidikan pariwisata. Kita perlu melihat para pelajar bukan hanya sebagai calon pekerja, tetapi juga sebagai calon pemikir dan pemimpin. Fasilitas dan program-program pendidikan juga perlu disesuaikan untuk mendukung penelitian dan pemikiran kritis.

Perancangan Konsep Pariwisata Indonesia di Masa Depan

Selaras dengan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menegaskan bahwa pariwisata harus mendorong kesejahteraan bangsa, perluasan cakupan pendidikan pariwisata harus diiringi dengan perancangan konsep pariwisata Indonesia di masa depan. Konsep ini harus mencakup pengembangan blue print pariwisata yang komprehensif, mengintegrasikan aspek-aspek seperti keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, dan promosi budaya Indonesia.

Pengembangan Produk dan Pasar Dunia untuk Pariwisata Indonesia

Pendidikan pariwisata juga harus memasukkan aspek pengembangan produk dan penetrasi pasar dunia. Ini melibatkan pengenalan dan pengembangan produk pariwisata baru yang unik dan berkualitas tinggi, serta strategi pemasaran yang efektif untuk menarik wisatawan internasional. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan menjadi tujuan pariwisata yang menarik bagi wisatawan domestik, tetapi juga akan meningkatkan daya tariknya di pasar global, memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kesejahteraan bangsa sesuai dengan semangat Undang-undang Kepariwisataan.

Kita jangan malu mencontoh Singapura atau Thailand, yang dengan sumber daya alam terbatas mereka mampu merancang konsep kepariwisataan yang jitu. Wisatawan banyak yang datang, lingkungan tetap terjaga, pendapatan negara meningkat, dampak sosial pun tidak terlalu mencolok. Ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, Indonesia juga mampu mencapai kesuksesan serupa dalam industri pariwisata.

Mari bersama-sama mengembangkan pendidikan pariwisata yang tidak hanya mempersiapkan pekerja, tetapi juga pemikir dan pemimpin masa depan, serta mewujudkan visi pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Sekali lagi, saat kita merayakan Hari Pendidikan Nasional, mari bersama-sama memperjuangkan pendidikan pariwisata yang lebih inklusif dan berbasis ilmiah. Dengan melakukan itu, kita tidak hanya membuka peluang bagi generasi muda Indonesia untuk berkembang, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi pemimpin dalam industri pariwisata global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline