Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Nis dan Media Sosial

Diperbarui: 17 Oktober 2024   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Aku menemukanmu di belantara media sosial, tergeletak begitu saja di antara kepingan opini dan komentar.

Wajahmu tirus, mata cekung setelah memandang layar telepon genggam seharian, jempol tangan berdarah, tertusuk aneka duri meski tidak nyata.

Engkau hendak menjangkau awan, meninggalkan dunia nyata demi sebuah pengakuan maya. Ada dan tiada, terlalu sulit kini untuk mencerna.

Menangislah ketika gemerlap fatamorgana redup kehabisan kuota.

Tertawa berpura bahagia, menyaksikan tepuktangan entah dari mana asalnya.

Dua tahun lalu, Nis hanya gadis remaja biasa. Sopan dan ramah, logika berpikir masih jernih seumpama bunga dahlia, kebanggaan keluarga.

Sekejap kemudian berubah

Hantu media sosial merasuki jiwa, aneka sanjungan menjadikan ia serupa  tubuh tak bernyawa.

Nis, sadarlah. Dunia nyata di bawah kaki tempat berpijak, dunia maya hanya lengkungan awan tiada ujungnya.

#####

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline