Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Orang-Orang

Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay. Com

Ketika orang-orang mengajakku berlari kencang, menabrak bayangan sendiri demi masa depan, meraih gemerlap metropolitan. 

Aku hanya diam. Mematung diri bak orang-orangan sawah dipematang. Diam sepenuh diam, memandang hijau tanaman seluas mata memandang. 

Riuh orang-orang menceritakan pengalaman, gedung tinggi menjulang, taman indah dengan airmancur menyejukkan. 

Aku hanya diam. Sesekali tanganku mencabuti gulma yang tumbuh disela tanaman, memainkan air berlumpur seumpama melody dalam genderang pertunjukan. 

Setiap akhir pekan, sekumpulan orang kota datang bertandang. Bermain di kubangan lumpur dengan riang, berjalan mengitari pematang sawah sambil berdendang. Orang-orang kota yang rindu udara bersih, memimpikan hidup damai tanpa polusi. 

Ketika tetanggaku kiri-kanan berhasrat menjual lahan, aku hanya diam. Padi tidak tumbuh dari tumpukan koran, bahan pangan tidak hadir tanpa pahlawan pertanian. 

#####

Baganbatu, awal agustus 2024 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline