Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Riuh

Diperbarui: 11 Juni 2024   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay. Com 

 Di ujung lorong gelap jalan kecil berbatubata merah, seorang perempuan berwajah tirus berdiri mematung menantang cahaya. Temaram melegenda, bayangan memudar seiring tetes airmata. 

Sekian banyak dosa, sepanjang hayat berselimut salah, lebih hina dari sampah, dianggap penyebab kerusakan dunia. 

Lemah, nista. Hina, dianggap lebih rendah dari segala yang menjijikkan mata. 

Di ujung lorong gelap penghakiman manusia, seorang perempuan menadahkan tangan mengucap doa . "Tuhan, masih adakah kesempatan meraih syurga". 

#####

Baganbatu 11 juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline