Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Kehilangan [Bagian 1]

Diperbarui: 14 Desember 2023   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Ini adalah mati setelah kematian itu terjadi, tubuh menggigil padahal musim panas belum berganti, tangan dan kaki tak mampu lagi menunaikan keinginan untuk memiliki. 

Satu-persatu pergi, tangis pecah meski baru kemarin mengudarakan tawa dalam batin.

Sunyi menyelimuti, bahkan ketika sirene datang kemudian hilang bersama histeris pemandangan.

Ini adalah pedih setelah perih, pelita padam setelah sekian lama menerangi, arah kemudi patah ketika jutaan gelombang berhasil dilalui.

Mengapa harus saat ini?

Inikah  kepastian sejak awal penciptaan belum terjadi, ataukah ini alur cerita agar segenap rumpun menjadi dewasa. Mengerti, kemudian memetik hikmah.

Kehilangan ini telah di jangka, namun menghadapi adalah kepahitan baru terasa.

#####

Baganbatu, akhir tagun 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline