Ketika mentari melucuti diri, sisa-sisa keagungan terang tampak jelas pada rimbun dedaunan. Serangga malam bergerombol di ujung penciptaan, mengharap seberkas sinar di antara kelam dan temaram. Selebihnya adalah misteri, seperti jangka waktu menjejak alam ragawi.
Siapapun adanya, malam pasti membutuhkan persembahan. Setangkup kembang kenanga, selembar kain putih bertulis kisah pengorbanan dan penghianatan mayapada. Setelahnya, ritual tari siluet terakhir keluar dari pertengahan bumi, meliuk anggun menyerupai kenangan di antara keinginan dan pendambaan ruhani.
Jangan biarkan serangga malam kesepian, hibur mereka dengan tetabuhan tawa dan celoteh jenaka. Jadilah penghuni yang beradab dan berbaiksangka.
Tentang kekasih? Biarkan malam menyampaikan kabar kepada nun jauh di seberang lautan. Mari menikmati malam, sebelum ia pergi meninggalkan kita dengan segala penyesalan.
Mensucikan diri, kemudian menghamba dalam diam.
#####