Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Lelaki Tua dan Tarian Senja

Diperbarui: 28 September 2023   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

Lelaki tua itu bergerak lincah, tangan dan kaki bergerak seirama. Di antara semburat senja nan merona, di antara temaram dan obor minyak tanah, tubuhnya meliuk bak pertapa, matanya nyalang seakan usia cuman kumpulan angka.

Tubuh ringkih larut dalam gamelan jawa, senyum sumringah menghapus ribuan tahun perjalanan mengarungi dunia cerita.

Menarilah ia, raga dan jiwa dirasuki kesyahduan setingkat ramuan mujarab awet muda. Melompat, menendang. Berputar, melingkar, mengerumuni rasa syukur atas kebahagiaan sungguhan.

Hingga senja hampir menghilang, nyala obor meliuk semakin pelan, lelaki tua itu menangkupkan tang an memanjatkan permintaan. Semoga Tuhan mempertemukan ia dengan kekasih yang limapuluh tahun lalu menemani menari

Dan ketika gending benar-benar berhenti, lelaki tua itu berjalan pergi menembus gelapnya menanti. Penantian panjang menemui kekasih sejati.

#####

Baganbatu, 28 september 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline