Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Ketika Sepi Mengusung Angin

Diperbarui: 23 September 2023   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay.com

Landai-landai, ketika tiang pijakan ku tinggalkan dikerubuti angin, desing-siur suara tangis dari pucuk rerimbun. Pucuk bambu yang manyun, dahan Cemara kemudian tertegun. Getun.

Tapi aku hanya seonggok daging, mesti berperang melawan dingin, harus tegar oleh rayuan angin. Tidakkah engkau berbelas kasih kepada tubuh bertulang gering, haruskah aku ucapkan kata tangis agar langit meruntuhkan serbuk pecahan meteroid meluruk bumi.

Landai-landai, ini bukan permintaan penuh duka penuh ratapan, ini hanya kalimat pembilas sunyi yang masih aku punya.

#####

Bagan batu, 23 September 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline