Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Bersama Hujan

Diperbarui: 25 Februari 2023   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Bersama turunya hujan, aku coba menyelami perasaan. Terbuat dari apa sebenarnya kesetiaan, masih lengkapkah melakukan ritual menanti menantang kepastian.

Kita telah salah mengartikan gumpalan awan, menyangka mendung adalah akumulasi keresahan, membiarkan angin menerjang bersama kepongahan. Hujan datang, mendung hilang. Lepaskan penat sengkarut persoalan.

Nyatanya? Kita tetap bersitegang, mengaku sebagai paling benar, mengumumkan diri adalah korban ketidakpedulian pasangan. Akan perasaan, tentang perhatian.

Hingga hujan ini reda dan terdiam, hingga kaki dan hati terendam genangan luapan, aku dan engkau tak menemukan jawaban. Padahal hujan akan pergi, februari adalah saat hendak memulai hibernasi. Ini artinya, akankah kita harus saling melukai, menyandera hati dengan prasangka tanpa tepi.

#####

Baganbatu,februari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline