Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Telampah, Telimpuh, Nin Aku Wae Jelmahmu

Diperbarui: 23 Februari 2023   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Biuuh! Dikau menundukkan muka dihadapan paduka, mengucap salam laksana kelembutan beludru ungu bersarung samudera jingga, menangkupkan tangan tanda kesetiaan, menghaturkan bakti harga selembar nyawa seumpama geguritan lamat terdengar.

Dikau pengumpul keanggunan, pemilik segala hayal para pembesar keturunan kahyangan. Hidung mbangir menancap pada pandangan, paras rupawan telah sejak tapal batas mengguncang singgasana raja terpejam.

Nin, dikau membakar wuwungan kasmaran. Membelokkan tujuan para saudagar, mencipta lesus berputar ingin mencengkeram. Aura beningmu, menguar merdumu, semburat ungu pada bayangan tempat dikau bertumpu.

Beri kesempatan para kesatria memandang wajah, setelahnya mereka rela manikam dada ketimbang kecewa, para abdi akan membawakan segentong penuh air kenanga, menghapus jejak dikau berkilau laksana panggilan surga menjelma seketika.

Ning, Telampah

Ning, telimpuh

Hamba rela menjelma dalam wadah bercampur bara.

#####

Baganbatu, februari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline