Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Getah, Gelah, Gemalah

Diperbarui: 16 Februari 2023   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Gemulailah menyantap jiwa, sepasang sayap menggempur udara hingga berasap. Menari diatas awan, merunduk ketika petir menabuh gelegar. Ini adalah ritual asmara para kesatria, menjadikan palagan sebagai hamparan mawar dan kenanga.

Tak kira seribu darah tertumpah, seribu tangis mengiringi hujan senja, menangkupkan tangan sebagai tanda setia, merapalkan mantra sebagai bentuk perwujudan alam maya.

Ringkaslah segala kisah, agar tergulung segala duka, segera sirna umpatan kecewa. Agar para kita mampu memanggul senjata lagi dengan dada telanjang penuh jumawa.

Getah, gelah, gemalah. 

#####

Baganbatu, februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline