Dengan menumpang malam, aku berkehendak mengunjungimu di semenanjung mimpi. Berangkat sore tadi, kota disebelah matahari terbenam perlahan ku tinggalkan.
Wajahmu muncul dari balik bintang-gemintang, mengirimiku senyum sepadan, melambaikan tangan seolah kunjungan ini hanya senja menuju pagi.
Aku lihat ribuan pohon berlarian, membentuk pagarbetis disetiap persimpangan, mengumandangkan lagu selamat jalan dan selamat datang, dengan intonasi datar karena pengaruh uara malam.
Telah lebih seribu kali matahari terbenam, seribu kali rembulan menyapa menanyakan apa kabar. Aku masih belum bisa pulang, tersebab urusan di negeri orang belum jua menemui titik pilih.
Malam ini aku ingin menggenapi janji, perjalanan malam akan aku tempuh untuk menyatakan bahwa penantian pasti memiliki arti. Hingga larut malam, langit terpenggal dalam tiga babak penciptaan, aku melaju dengan iringan bayu menempuh rindu.
#####
Baganbatu,februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H