Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Kita yang Pernah Tersingkir dari Pembicaraan Hangat Sabtu Pagi

Diperbarui: 16 Januari 2023   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kita yang pernah merasa bukan siapa-siapa, berdiri kaku pada sebaris kata pembuka, menatap kosong setiap mimik bibir memunculkan diksi manis sambil tersenyum luka. Kita hanya pelengkap penderita, menjadikan kehadiran adalah bayangan semua tak bermakna. Siapa kita? Jangan tanya kepada alur cerita sabtu pagi yang hangat-hangatnya.

Kita adalah imbas dari pergolakan kata, bersilat lidah, mengunyah liur sebagai bumbu penambah seapnya silang sengketa. Melewatkan satu saja fitnah tercerna, bulir dosa tak terasa telah memenuhi kantung mata.

Kita, bukan siapa-siapa. Jangan berharap menemukan damai di balik tirai penuh prasangka. Kita yang selalu di anggap bukan bagian mereka, beda silsilah, bukan keturunan angkaramurka.

Kita, berbahagialah dengan irit bicara. Karena kata-kata kita adalah neraka atau penjara, syurga atau bahagia.

Sabtu pagi ini, kita akan terdiam untuk seluruh hari.

#####

Baganbatu, januari 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline