Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Orang-Orang Metropolitan

Diperbarui: 15 Januari 2023   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Pandangan lurus kedepan, langkah kaki tak pernah kendur menyisiri jalan. Wajah kaku oleh beban hidup di area persaingan, rumah kontrakan, kemacetan jalan, biaya hidup semakin mahal, ambisi sukses memenuhi pikiran.

Setiap hari menghirup polusi, menghabiskan sisa usia di metromini, berdesakan di padatnya gedung pencakar langit. Mendongak keatas, lupa diri bahwa itu bisa jadi hanya ilusi, menempuh jalan pintas demu gengsi.

Melaju cepat, jangan pernah melambat. Saling sikut saling sikat, karena keadaan adalah peperangan mengerikan dengan jutaan korban. Yang tak kuat, yang kurang nekat, yang setengah-setengah menancapkan kiat, akan tergusur dan terbuang di gorong-gorong pekat.

Ini metropolitan, segala sesuatu di ukur dari seberapa mampu mengatur siasat.

#####

Baganbatu, januari 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline