Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Rindu Kampung Halaman

Diperbarui: 2 November 2022   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Sawah ladang hijau membentang, tanah gunung berisi kicau riuh capung, aliran sungai penuh gemericik mengusung panggung. Hati yang damai, jiwa tentram penuh kasih penuh nyanyi, Syurga manalagi yang sebanding di dunia ini.

Tapi ini hanya dalam gambar, bergejolak ketika rindu menghantam.

Jauh dari jangkauan

Berbatas jarak dari tanah seberang

Siang dan malam menghayal kampung halaman, berdendang penggembala kerbau menambah syahdu rembang petang. Masakan Emak mengundang, teguran Ayah penuh sayang penambah rindu ini semakin menghujam.

Apalah daya

Diri ini kini terbelenggu kesibukan jauh di tanah seberang, menyusuri nasib sebagai pendatang di negeri orang. Rindu lama ingin terulang, sayang badan belum mampu balik ke kampung halaman.

Emak, Bapak, doakan aku segera pulang. Bermain dengan petak sawah penuh lumpur penuh asa, mendaki gunung menuruni lembah mencari sarang si rama rama.

Nostalgia ini mengajak aku mencintai tanah persada

Rindu kampung halaman, rindu sejati diri akan tanah kelahiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline