Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Negeri Seribu Pinta

Diperbarui: 15 Oktober 2022   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Tangan menadah kelangit

Suara lirih memelas meminta

"Tuhan, beri kami kemakmuran. Sawah ladang habis terjual, anak keturunan hanya mampu menjadi kuli"

Doa tak berlebihan

Keinginan  sederhana akan perubahan keadaan

Maka sejak saat itu, seribu pinta segera bergemuruh. di kolong jembatan, emperan apartemen, ladang sepetak kering kerontang.

Wajah memelas, tubuh bergetar berharap belas kasihan alam, riuh suara tanpa rupa mengaminkan

Langit tetiba gempar, para penghuni bumi ramai menancapkan lidi sebagai tumbal.

Lidi perlambang sangkalputung penyambung harapan, menerjemahkan mau alam menyumbang sedikit kebaikan

Lelah telah terbayar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline