Kemudian aku tersenyum
Engkau tersenyum
Mereka tertawa
Untuk hal yang berbeda, karena kita bukan satu jiwa satu raga
Kemudian aku tertawa
Engkau tertawa
Mereka juga ikut tertawa
Padahal air mata memenuhi saku kemeja, bekas derita masih melekat dalam ingat dan mimpi malam sebelumnya
Aku tersenyum pahit, engkau mengangguk sedih, mereka tersenyum penuh kemenangan
Merasa kuasa telah menjadi penentu atas segala hajat hidup kekinian