Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Jangan Baca! Jika Hatimu Tak Ingin Terluka

Diperbarui: 20 Agustus 2022   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

aku terbuka saja, lewat papan reklame ku umumkan sebuah pemberitahuan besar. Tentang hubungan ini, tentang rintangan menanam rindu dari seberang keyakinan.

Sebuah loncatan besar belum mampu merobohkan tembok penghalang, sekian teriakan tak pernah bisa menyeberangkan hati mencapai tujuan. Bahkan cara ini telah di lakukan oleh pendahulu kita atas nama cinta, dan mereka terkorban dalam api raksasa bersama serpihan setia yang mereka punya. Sebuah epik romansa tertulis besar dengan darah segar membayangi hak cipta sebagai pemangku kepentingan.

Atas nama cinta

Atas nama kebersamaan

Atas nama sebuah nilai yang telah tercipta entah sejak kapan

Kita telah memiliki perbedaan sejak kita jumpa, beda kultur budaya, beda keyakinan agama, beda sudut pandang tentang banyak hal yang mungkin seharusnya kita berdua telah mampu menyelesaikan. Tapi media memberitakan, komentar miring menyudutkan, aturan berbangsa jelas memisahkan.

Genggam tanganku sebelum perpisahan, ku pandangi wajahmu sebelum batas keyakinan memenjarakan. Hujan air matamu adalah kegagalan aku sebagai manusia menapakan jejak dalam peradaban.

Mungkin kita tidak akan pernah jumpa, bahkan dalam mimpipun aturan ini telah membelenggu sedemikian rupa.

Selamat tinggal orang yang pernah ku kenal lewat mesin penterjemah.

#####

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline