Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Waktu

Diperbarui: 12 Agustus 2022   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Ketika waktuku masih panjang, ku anggap ia hanya bagian tak penting dari keadaan. Siang atau malam, ketika ia pergi kemudian meradang, tak sedetikpun perhatianku teralih untuk sekedar menyapa atau menanyakan apa kabar.

Waktu hanya permainan

Waktu seperti hiasan usang riang kehidupan

Ketika waktuku tinggal sedikit, ku sadari kini bahwa waktu telah begitu baik. Mendekapku ketika airmata jatuh karena hianat jiwa, tak pergi meskipun caci-maki terlontar keji dari mulut ini.

Waktu mendatangiku dengan nasihat layaknya sahabat

Waktu memberi ingat bahwa kepastian akhir nyata adanya

Aku menangis meratapi kedunguan diri

Aku menyesali telah mencampakan waktu seperti sampah basi tak memiliki arti

ketika waktu benar-benar meninggalkan diri, memutuskan angan dengan keinginan, merenggut mimpi bersama kenyataan

Aku sendiri di ruang hampa

Aku mencari teman sejati tempat dulu mengucap janji sehidup semati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline