Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi Hari Kemerdekaan [Bahagian 4] : Pemimpin Kebangsaan

Diperbarui: 5 Agustus 2022   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Jika Hatta masih ada bersama kita, akan ku pilih beliau menjadi pemimpin bangsa.

Sosok sederhana dengan kejujuran sempurna, bisa membedakan mana kepentingan rakyat, mana kepentingan sesaat. Mampu mengelolah kekayaan negeri demi kemakmuran, tak suka mengumbar janji apalagi berkata sumpah tanpa pembuktian. Sederhana apa adanya, tidak rakus kekuasaan apalagi kekayaan.

Jika jenderal Hoegeng masih ada bersama kita, akan ku pilih beliau menjadi pemimpin bangsa.

Tegas tak mempan suapan, teguh memegang prinsip demi keadilan. Mampu membedakan mana tugas dan kepentingan pribadi, mampu tegak lurus ketika kiri-kanan asik bermain korupsi. Tak pernah lalai mengabdi untuk negeri, tidak pernah mencuri meskipun kunci perbendaharaan kekayaan negeri beliau kuasai.

Jika Lopa masih ada bersama kita, akan ku pilih beliau menjadi pemimpin bangsa.

Mampu menegakan hukum demi keadilan, tak pernah mundur meski nyawa harus terkorban. Tidak pernah menjadikan jabatan sebagai ajang menumpuk kekayaan, tidak pernah menjadikan kekuasaan untuk menumbuhkan dinasti bagi anak-istri. Katakan yang benar itu benar, katakan yang salah itu salah.

Aku rindu sosok-sosok hebat seperti mereka.

Tidak akan pernah aku pilih politisi A, B,C, apalagi politisi D, menjadi pemimpin bangsa. Politisi-politisi jenis ini hanya menjadikan kekuasaan sebagai ajang memenuhi ambisi pribadi, menambah pundi-pundi untuk para kroni, menjadikan sahabat dekat dan keluarga sebagai pengusung dinasti. Orang-orang politik seperti inilah yang menjadikan negeri ini mengalami pembusukan dalam segala hal. Polarisasi terjadi, politik indentitas semakin membumi, korupsi merajalela seumpama cendawan di musim hujan, kekayaan negeri belum bisa memakmurkan.

Mengapa Indonesia belum mampu swasembada pangan?

Mengapa Indonesia belum bisa mewujudkan keadilan sosial?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline