Anakku, cahaya bintang hatiku.
Tumbuh kembangmu penuh duri dan berliku, menyaksikan mentari bersinar seakan engkau hendak menyentuh seluruh penjuru ilmu. Menapaki jalan masa, mendaki hingga menuruni tebing terjal menuju dewasa.
Anakku, semakin bertambah bilangan usia, tubuh kecil kini menjulang melebihi mayapada, mata binar seakan tantangan bagi segala rintangan agar segera enyah. kepalan tanganmu melebihi tekat baja, langkah kaki semakin gagah seakan kesatria menuju medan laga.
Anaku, bapakmu bukanlah manusia sempurna. penuh cela penuh dosa. Tapi menjadikanmu manusia dewasa berbahasa ramah adalah cita-cita. Menyaksikan engkau merengkuh dunia adalah kebahagian, menempahmu penuh kesabaran dan keikhlasan adalah kesuksesan.
Anakku, tunjukan satu dosa dan salah yang telah ku perbuat kepadamu, agar ku mampu menjawab tanya Tuhan dipadang Masyar. Sebelum usia meninggalkan badan, sebelum renta menggerogoti pikiran, beri aku kesempatan memperbaiki kesalahan.
"Anakku, maafkan bapak yang tak sempurna menjaga engkau hingga dewasa."
#####
Baganbatu, pertengahan juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H