Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Hujan Pertama di Bulan Ramadhan

Diperbarui: 11 April 2022   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tiba-tiba dingin, kesegaran mengalir tertiup angin, takbir-takbir menggema memenuhi takdir, masjid-masjid penuh oleh jiwa yang hadir.

Dahaga, lapar, nafsu memangsa sesama, perlahan musnah, bersama tetes pertama hujan menyapu dada. Doa-doa, segala pinta, tangisan sesal penuh dosa, luruh seperti butiran debu.

Ketika ketukan pertama menyentuh perasaan, tangis yang tertahan segera pecah menghantam. Keyakinan bersama hujan, menadahkan tangan menyambut kemuliaan, berharap segalah rahmat membilas kebimbangan.

"Ya Allah, Ampunilah segala dosa, hidupkan aku sebagai sebenar-benar hamba".

*****


Baganbatu, April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline