Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Andhora

Diperbarui: 5 April 2022   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Melayang dalam lautan bimbang, tercerabut akal sehat hingga menyangka telah akhir dunia. Petaka silih berganti melanda, hujan airmata pertanda duka telah menjelma luka.

Andhora, bukan hal mudah menelan fakta, bukan perkara sengketa atau penghianatan sumpah. Raga melemah seiring racun nelangsa, hati terbakar karena sekian banyak kabar beredar.

Hingga jiwa diterbangkan sangka, tubuh meronta dalam curiga tak terkira, serpihan batin berhembus bersama aliran curiga. Bak butiran debu, menempel kemudian luruh di daun bambu, tanpa jejak tanpa pertanda, padahal sedih tengah melanda.

Andhora, mengelilingi setengah dunia, berharap ada lembah untuk mencurahkan beban di dada.

*****

Baganbatu, April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline