Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Kupu-Kupu Perias Sunyi

Diperbarui: 23 Maret 2022   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Memandangmu dengan dua hati, menambah trenyuh suasana sunyi. Pedih yang tertinggal, risau yang menguar, gelisah hingga membakar persediaan diam.

Kupu-kupu yang malang, bernyanyi dalam suasana hati bimbang, menari tatkalah satu sayapnya terasa perih. Bukan tikaman belati, bukan tajam tangkai berduri, namun senyum kekasih yang kini pergi.

Jika sunyi bisa di ganti, jika perih boleh di obati, akankah obat rindu kan tersedia senja nanti.

Kupu-kupu perias sunyi, menyembunyikan airmata di tumpukan belati, menyanyikan kidung tentang keindahan kasih, padahal diri sendiri tengah meronta sedih.

Hingga senja menjelang, tatkalah makhluk bumi tengah merajut mimpi, kupu-kupu menghapus bening airmata.

*****

Baganbatu, Maret 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline