Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Menembus Lorong Gelap Keadilan

Diperbarui: 10 Maret 2022   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Salahkah aku bila mengharap tetes hujan adalah percik keadilan, alurnya menyentuh rakyat jelatah, tidak tumpul keatas tapi beringas kebawah.

Jangan salah, keadilan ternyata sudah jadi barang langka. Manis di retorika, kedodoran ketika berhadapan dengan keserakahan.

Telah banyak manusia teladan terkorban, mencoba menyibak lorong gelap keadilan. Seperti melangkah dalam gelap bukan buatan, tanpa tonggak apalagi sebentuk sinar pengharapan.

*****

Baganbatu, Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline