Salahkah aku bila mengharap tetes hujan adalah percik keadilan, alurnya menyentuh rakyat jelatah, tidak tumpul keatas tapi beringas kebawah.
Jangan salah, keadilan ternyata sudah jadi barang langka. Manis di retorika, kedodoran ketika berhadapan dengan keserakahan.
Telah banyak manusia teladan terkorban, mencoba menyibak lorong gelap keadilan. Seperti melangkah dalam gelap bukan buatan, tanpa tonggak apalagi sebentuk sinar pengharapan.
*****
Baganbatu, Maret
2022Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H