Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Prajalani Kauli

Diperbarui: 13 Januari 2022   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Di lembah bernama rasa, hiruk-pikuk caci adalah sajadah, terhampar butiran debu halus menyerupai dosa, atau ini hanya kumpulan pengharapan beserta pecahan duka cita.

Hamba mendamba, segala pinta memenuhi halaman kata. "Tuhan, kabulkan pintaku". Setengah memaksa, setengah terpaksa.

Benarkah pikiran telah jernih. Adakah mata air kebajikan telah tergali. Yang terpejam dalam semedi kelakuan, yang terlena ketika kaki dan tangan  berbuat tafakur di keramaian.

Ini hanya awal.

******

Baganbatu, januari 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline